Dia mungkin diperbolehkan menuntaskan gelar doktornya di Malaysia. Jadi sementara waktu, dia vakum di Indonesia.
Jika Ahok yang garang mampu digiring menjadi kucing manis, hingga tidak jadi kuda hitam di 2024, mengapa tidak digarap orang yang satu ini. Musuhnya Ahok.
Dia yang sekarang koar-koar di Saudi. Yang sudah tidak betah lagi disana tapi sok kuat. Dengan lakukan siaran video fitnah, Indonesia cekal dia katanya.
Orang ini tahu persis pemerintah pasti bereaksi. Itu yang penting. Karena bisa membuka jalan pintu belakang yang aman dan tidak memalukan. Intinya dia ingin mengatakan: saya ingin pulang. Tapi jangan dipermalukan.
Indikasinya apa dia akan pulang?
Usai menemui Menko Polhukam Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam, Senin (25/11), Duta Besar Arab Saudi Isham Ahmad Abid Ats-Tsaqafy menyatakan pejabat tinggi Indonesia dan Arab Saudi saat ini tengah menegosiasikan kejelasan nasib orang itu.
Menteri Mahfud boleh menyangkal pernyataan Dubes itu. Tapi harap diingat, Dubes yang juga sudah bertemu dengan Menteri Prabowo tersebut adalah wakil resmi pemerintah dan raja Saudi. Tidak mungkin dia menyatakan hal itu kepada media tanpa arahan dan restu dari Riyadh.
Apa yang dia tawarkan agar bisa pulang?
Dia punya kesempatan besar meredakan radikalisme, bahaya terorisme dan intoleransi di Indonesia. Yang susah dilakukan pemerintah. Dia menawarkan untuk diberdayakan.
Kok bisa?
Jelas bisa.
Buktinya?
Kawanan pentung putih Petamburan bakal diperpanjang izinnya. Sudah ikrar cinta Pancasila dan NKRI serta berjanji tidak buat keributan lagi. Efpei bakal jadi gerombolan kucing rumahan.
Kenapa kok mau ikrar?.
Jelas, karena pentolannya di Saudi sudah setuju dengan syarat itu. Tanpa izin Sang Baginda Bersorban di Saudi Arabia mustahil efpei tunduk pada ketentuan pemerintah.
Imbalannya apa?
Dia dipulangkan. Tidak ada tuntutan hukum. Semua laporan polisi dicabut.
Tapi dia harus patuh. Dia harus diam dan diam-diam mematikan aneka saluran komunikasi dengan kelompok radikal.
Dia mungkin diperbolehkan menuntaskan gelar doktornya di Malaysia. Jadi sementara waktu, dia vakum di Indonesia.
Setelah itu dia akan di Gymnastiar kan dan di Somad kan. Tidak bisa leluasa tebar congor. Hanya boleh untuk kalangan terbatas. Atau dibatasi. Secara diam-diam. Setiap celotehan nya di medsos akan segera diserang. Atau di take down semua postingan menyangkut dirinya.
Memang bisa dia ditaklukkan?
Sangat bisa. Orang itu sudah tidak berdaya. Dia kuda tunggangan yang ditinggal majikannya. Dia kangen dengan tanah airnya. Dia tahu sudah tidak punya kekuatan apa-apa. Kecuali congornya.
Jadi, sekarang tinggal tunggu waktu saja. .
Dia akan bersama kita
Mungkin, sebentar lagi..
Dia akan di Ahok kan..
Wis wayahe...
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews