Penerima PKH di Padangsidimpuan tentu akan sangat membantu warga masyarakat, mengingat kebutuhan masyarakat menjelang tahun ajaran baru.
Penyaluran bantuan sosial non tunai Program Keluarga Harapan (PKH) oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia di Kota Padangsidimpuan, di Aula SMK Negeri 1, Jum’at (5/7).
Penyaluran di tahap ke-III ini merupakan hal yang special, karena Kota Padangsidimpuan menjadi tempat dimana penyaluran tahap ke-III di Indonesia.
Wakil Walikota Padangsidimpuan Ir. H Arwin Siregar, MM menyampaikan penerima PKH di Padangsidimpuan tentu akan sangat membantu warga masyarakat, mengingat kebutuhan masyarakat menjelang tahun ajaran baru, katanya.
“Pergunakan bantuan ini dengan semestinya, semoga dengan adanya bantuan ini dapat meningkatkan taraf hidup penerima PKH tersebut,” ucap Wawako.
Untuk diketahui bersama ada sebanyak 5.956 Kepala Keluarga penerima PKH di seluruh kecamatan Padangsidimpuan.
Dengan jumlah dana yang dicairkan sebanyak Lima Millyar Lima Ratus Lima Puluh Empat Juta Rupiah di tahap ke III, dan untuk keseluruhan selama tiga tahap ini total kurang lebih dua puluh millyar. Sementara Pendamping PKH di Padangsidimpuan sebanyak 22 personil.
Wakil Ketua komisi VIII DPR-RI DR H Iskan Qolba Lubis, MA menyampaikan sesuai dengan rapat dengan kemensos PKH akan tetap lanjut, karena kita ingin menjadi negara sejahtera, katanya.
Ke depan kita juga akan akan menghadapi industri online, dengan mulai munculnya penyedia jasa online di Padangsidimpuan, Untuk itu dengan program PKH ini kita persiapkan anak-anak kita pertarungan mengarungi tantangan global, sebutnya.
Turut hadir Wakil Walikota, Anggota DPR-RI Iskan Qolba, Kadis Sosial Padangsidimpuan, Pimpinan Perbankan.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews