Jakarta - Program Sekolah Rakyat terus menunjukkan perannya sebagai instrumen strategis pemerintah dalam menghadirkan pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera. Program ini tidak hanya membuka akses pendidikan gratis, tetapi juga dirancang untuk memutus rantai kemiskinan antargenerasi melalui pendekatan pendidikan berasrama yang terintegrasi dengan bantuan sosial lainnya.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan melalui jalur pendidikan. Menurutnya, keberadaan Sekolah Rakyat mencerminkan keseriusan negara dalam memastikan anak-anak prasejahtera mendapatkan hak pendidikan yang setara dan bermutu.
“Sekolah Rakyat merupakan komitmen pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan melalui pendidikan berkualitas,” ujar Saifullah Yusuf.
Ia memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo yang dinilai berjalan efektif dan dapat menjadi percontohan bagi daerah lain. Keberhasilan tersebut, kata dia, tidak terlepas dari sinergi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta seluruh unsur pengelola sekolah.
Dalam rangka memastikan program berjalan sesuai harapan, Kementerian Sosial secara rutin melakukan pemantauan langsung ke lapangan. Langkah ini dilakukan untuk menilai efektivitas pelaksanaan program sekaligus memastikan keterpaduan Sekolah Rakyat dengan berbagai skema bantuan sosial yang telah ada.
“Kunjungan itu untuk memastikan pelaksanaan program Sekolah Rakyat berjalan efektif dan terintegrasi dengan bantuan sosial lainnya,” kata Saifullah Yusuf.
Ia menambahkan bahwa pemerintah berkomitmen melakukan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan agar kualitas pendidikan di Sekolah Rakyat terus meningkat dari waktu ke waktu.
“Kunjungan itu sekaligus menegaskan komitmen pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan melalui penyediaan pendidikan berasrama yang gratis dan berkualitas bagi anak-anak prasejahtera,” ujarnya.
Saifullah Yusuf juga mengapresiasi suasana pembelajaran yang tercipta di Sekolah Rakyat Probolinggo. Interaksi yang baik antara kepala sekolah, tenaga pendidik, dan peserta didik dinilai menjadi indikator positif keberhasilan program tersebut.
“Hari ini, kami bisa melihat bagaimana kepala sekolah, tenaga pendidik, dan para siswa berinteraksi dengan sangat baik. Itu tentu tidak lepas dari dukungan wali kota dan seluruh jajaran. Hasilnya menunjukkan kerja sama yang solid,” kata dia.
Sementara itu, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menekankan bahwa Sekolah Rakyat dirancang sebagai alat negara untuk memutus transmisi kemiskinan antargenerasi. Pendidikan anak, menurutnya, harus berjalan beriringan dengan pemberdayaan orang tua agar dampaknya berkelanjutan.
“Sekolah Rakyat ini alat negara untuk memutus kemiskinan. Anak-anak yang lulus harus jelas arahnya, tidak jatuh miskin kembali. Itu yang sedang kita siapkan bersama,” ujar Agus Jabo.***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews