Tidak hanya itu, Rano juga meminta Presiden Jokowi datang langsung ke tanah Papua untuk bertemu langsung dengan masyarakat di sana.
Sejumlah elemen masyarakat Makassar bersama mahasiswa Papua bertemu di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Mereka sepakat Makassar adalah kota aman.
Hal ini disampaikan pada forum 'Solidaritas Harmoni Kebangsaan' di Makassar, Sulsel, Kamis (22/8/2019). Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb yang turut ikut dalam pertemuan itu mengatakan Makassar merupakan kota heterogen.
"Kita harus hormati tamu kita, saudara-saudara kita di Makassar dan Makassar adalah kota heterogen," kata Iqbal Suhaeb.
"Sakit rasanya melihat saudara kita ada yang dijelekkan, saudara kita diminuskan ada yang tertindas sakit rasanya. Makanya Pemkot Makassar menjamin siapa pun, bersama polisi dan TNI semua aman," imbuhnya.
Sementara itu, perwakilan mahasiswa Papua, Rano Karno Patiran mengucapkan terima kasih atas pengamanan yang diberikan kepada mahasiswa Papua yang sedang belajar di Makassar.
Tidak hanya itu, Rano juga meminta Presiden Jokowi datang langsung ke tanah Papua untuk bertemu langsung dengan masyarakat di sana.
"Kami harapkan jika ada waktu dan kesempatan kami minta Ibu Gubernur Jatim ke Papua dan Pak Presiden Jokowi," sebutnya.
Selain itu, dia juga meminta kepada seluruh mahasiswa Papua yang ada di Makassar untuk belajar dengan tenang. "Kami hanya ingin belajar dan pulang membangun daerah kami," imbuhnya.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews