Ketua Majelis Tertinggi Republik Otonomi Nakhchivan Vasif Talibov mengapresiasi pertemuan dengan Duta Besar Indonesia untuk Azerbaijan Husnan Bey Fananie. Vasif Talibov mengatakan bahwa pertemuan sebelumnya pada tahun lalu berkontribusi pada penguatan kerja sama antara Azerbaijan dan Indonesia.
Ketua Majelis Tertinggi Nakhchivan ini memuji perluasan hubungan ekonomi dan perdagangan antara kedua negara.
Menanggapi perkataan Vasif Talibov, Husnan Bey Fananie mengatakan peninggalan sejarah keislaman di Nakhchivan sangat berkesan.
"Kuil Ashabi-Kahf membuat kesan mendalam pada delegasi dari Indonesia yang mengunjungi Nakhchivan. Dan Indonesia siap untuk bekerja sama dengan Republik Otonom Nakhchivan" ujar Husnan.
"Nakhchivan adalah tempat penting bagi dunia Islam dan bukan kebetulan bahwa Nakhchivan dipilih sebagai ibu kota Kebudayaan Islam pada tahun 2018," tambahnya.
Husnan sangat memuji monumen bersejarah, budaya dan agama di Nakhchivan, terutama Kuil Ashabi-Kahf. Dia menyambut prestasi luar biasa yang dibuat Nakhchivan di bidang pendidikan, perawatan kesehatan, dan budaya.
Husnan juga menggarisbawahi potensi besar Nakhchivan di bidang ekonomi dan pariwisata.
“Tujuan kunjungan saya ke Republik Otonom adalah untuk mengembangkan dan memperluas hubungan antara Indonesia dan Nakhchivan.” Tutup Dubes yang pernah menjabat Duta Besar Terbaik di Azerbaijan ini.
Diketahui Republik Otonomi Nakhchivan merupakan sebuah enclave milik Azerbaijan yang berbatasan dengan Armenia di utara, Iran di selatan, dan Turki di barat. Nakhchivan juga merupakan tempat kelahiran dan wafatnya Nabi Nuh AS.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews