Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN) baru diresmikan pada Jumat (11/01/19) beralamat di jalan Letjen Supraptono 53 kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah.
Hal ini memang sangat menyita perhatian masing-masing kubu mereka serta publik. Yang meresmikan pembukaan posko ini adalah Ketua BPN, Djoko Santoso dengan alasan sekalian pulang kampung halaman semenjak Djoko mendaftar sebagai tentara pada umur 18 tahun.
Baiklah, fakta-fakta menarik apakah yang menyebabkan posko ini menjadi bagian kasak-kusuk antara dua kubu yang selalu membuat kisruh di media sosial terutama, dalam rangka menyambut pesta demokrasi yang akan dilaksanakan dalam waktu beberapa bulan lagi?
Silahkan disimak.
Komentar yang dikeluarkan dari pihak BPN, tepatnya Djoko yang adalah mantan Panglima TNI setelah menerima tanda ucapan selamat tersebut. "Enggak apa-apa, itu menunjukkan peradaban yang dia pertontonkan, supaya kita mati, iya kan?
Kalau dari pihak PDI-P Ketua DPC PDIP Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan kiriman karangan bunga ialah sebagai wujud saling menghargai di dalam negara demokrasi.
"Selamat kepada posko pemenangan nasional Prabowo-Sandi. Kita jalin hubungan yang baik dan kita wujudkan bahwa Solo tetap dalam kondisi yang kondusif, saling bisa menerima dan saling bisa menghargai," kata Rudy kepada wartawan.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews