Jangan sering menjadikan ukuran diri sendiri dijadikan ukuran untuk mengukur masyarakat kebanyakan. Dan pandai-pandailah membaca situasi.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP menggelar demo memasak tanpa minyak goreng. Gagasan ini berasal dari Ketum PDIP yaitu Megawati Soekarnoputri.
Beberapa waktu lalu Megawati berkomentar terkait ibu-ibu yang rela mengantri panjang hanya sekedar untuk mendapatkan minyak goreng. Menurut yang bersangkutan, seolah-olah tidak ada cara atau solusi lainnya yaitu memasak tanpa minyak goreng.
Akibat pernyataannya itu, Megawati merasa dibully oleh warganet di media sosial dan ia merasa kesal dengan bully-an tersebut. Dan demo memasak tanpa minyak goreng itu merupakan bagian solusi yang ditawarkan oleh Ketum PDIP yaitu Megawati.
Terkadang orang mengukur orang lain dengan ukuran dirinya. Sedangkan keadaan ekonomi atau status sosialnya bak langit dan bumi.
Bagi rakyak bawah kebanyakan, minyak goreng tidak bisa dipisahkan dari kesehariannya dalam urusan dapur atau memasak. Tetapi bagi orang kaya, harga mahal minyak goreng tak jadi persoalan. Atau orang yang sedang menjalani pola hidup sehat tentu menjauhi minyak goreng karena dianggap tidak baik untuk kesehatan.
Terkait demo masak tanpa minyak goreng yang dilakukan oleh PDIP atau Ketum yaitu Megawati adalah tidak tepat di tengah langkanya atau mahalnya harga minyak goreng. Sekalipun menurut yang bersangkutan sering-sering masak dengan menggunakan minyak goreng tidak baik untuk kesehatan.
Mengapa demo memasak tanpa minyak goreng bukan cara atau langkah yang tepat sebagai solusi di tengah langkanya minyak goreng?
Karena temanya bukan terkait "pola hidup sehat". Lain cerita kalau temanya terkait pola hidup sehat.
Apa yang dilakukan atau disarankan oleh Megawati adalah baik dan benar atau tepat. Karena makan-makanan dengan hasil masakan dari digoreng memang tidak baik untuk kesehatan. Dan bisa menimbulkan masalah penyakit dikemudian hari atau jangka pangjangnya.
Makanan yang baik untuk kesehatan yaitu dengan cara dikukus atau direbus dan dipanggang.
Jangan-jangan kalau nanti bahan bakar minyak naik atau langka, Megawati memberi solusinya dengan naik sepeda atau jalan kaki supaya sehat.
Naik sepeda atau sering jalan kaki adalah baik untuk kesehatan. Tetapi tidak baik kalau dijadikan solusi mengatasi langkanya atau naiknya harga BBM.
Jangan sering menjadikan ukuran diri sendiri dijadikan ukuran untuk mengukur masyarakat kebanyakan. Dan pandai-pandailah membaca situasi.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews