Anies Baswedan baru saja dijunjung tinggi karena dinggap lebih transparan tentang pasien yang terkena virus corona. Malahan Anies sering kali lebih dulu memberikan informasi ketimbang jubir pemerintah Ahmad Yurianto, untuk kasus Corona. Sayang seribu sayang, sosok yang digadang-gadang menjadi Presiden tahun 2024 ini justru terbuai dalam sanjungan, pengikutnya.
Anies justru malah melakukan langkah yang didasarkan pada presepsi dirinya sendiri, tanpa melakukan koordinasi dengan asosiasi pengusaha dan pihak terkait lainnya. Sosok pemimpin yang menentukan kebijakan tanpa data akan menjadi bencana di masa depan.
Langkah Anies mengurangi jam operasional transportasi umum seperti Transjakarta dan MRT, justru membuahkan antrean yang luar biasa panjang di beberapa titik.
Padahal, seperti yang diberitakan beberapa media mainstream, kebijakan bekerja dari rumah tidak dilakukan oleh semua perusahaan. Wal hasil banyak karyawan adan pekerja yang terlambat karena tidak mendapatkan angkutan umum yang biasanya mereka dapatkan secara normal.
Tafsiran Anies tentang bekerja di rumah, belajar di rumah dan beribadah di rumah terlampau jauh yang dikatakan Presiden Jokowi alih-alih menyelesaikan masalah justru malah menimbulkan masalah baru.
Anies kini malah dijadikan kambing hitam karena efek antrean yang panjang di beberapa halte transjakarta justru bakal meningkatkan risiko tertular virus corona.
Anies seharusnya bisa berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk pemerintah pusat. Jangan seolah semua bisa diselesaikan sendiri. Akibatnya justru malah membuat rakyat menderita. Sudah saatnya Anies menurunkan egonya sendiri. Contoh Ridwan Kamil atau Ganjar yang sejalan dengan pemerintah pusat.
Anies kali ini gegabah dalam menentukan langkah sehingga keputusannya itu menjadi backfire yang membuat namanya jadi tenggelam kembali. Kini, rakyat justru ingin mendapatkan kepastian masalah transportasi publik di hari-hari selanjutnya.
Pembatasan transportasi publik hari ini bukan hanya menyusahkan para pekerja tapi juga berdampak terhadap kinerja mereka yang semakin lelah di perjalanan.
Dengan kejadian antrean panjang hari ini, akankah Anies meminta maaf dan mengoreksi kebijakannya itu?
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews