PSI Kritis Boleh, Kekanak Kanakan Jangan!

Bukan hanya tajam ke Anies lalu tumpul ke pemerintahan nasional yang sedang berkuasa. Ini logika tidak balance dan tidak fair.

Jumat, 24 Januari 2020 | 23:34 WIB
0
235
PSI Kritis Boleh, Kekanak Kanakan Jangan!
Anggota DPRD DKI dari PSI (Foto: Tempo.co)

PSI boleh saja vokal kepada Gubernur Jakarta Anies Baswedan.

Karena PSI punya kursi di DPRD DKI, gak sedikit, 7 kursi adalah simbol legitimasi rakyat di atas pundak mereka.

PSI vokal kepada Anies Baswdan adalah hak konstitusional mereka, semua dijamin undang undang, kita harus menghormati hak ini.

Tapi harus juga dipahami bahwa, PSI di lain sisi adalah partai yang tidak lolos ke Senayan. Maka ada etika di sana.

PSI sebagai partai papan bawah yang tidak punya representasi di Senayan, harus juga menghargai posisi Anies yang memiliki legitimasi lebih besar di depan warga DKI.

Legitinasi Anies lebih besar karena Anies dipilih oleh jutaan warga DKI secara fair melalui pemilu yang transparan.

Legitimasi Anies juga sangat besar karena jumlah suara pemilih Anies pada pilkda 2017 lalu jauh lebih besar daripada perolehan suara PSI secara nasional.

Perolehan suara PSI pada pemilu April 2017 lalu adalah 2,6 juta pemilih, sedangkan perolehan suara Anies Sandi melawan Ahok adalah 3,2 juta suara.

Jadi ada etika di sana yang harus dijunjung tinggi, etika demokrasi, etika bernegara, dan etika dalam berkonstitusi.

PSI sebagai partai yang tidak lolos ke Senayan juga tidak bisa menyatakan dirinya sebagai partai koalisi pemerintah atau partai oposisi pemerintah. Karena mereka tidak ada di Senayan.

Artinya PSI seharusnya adil kepada pemerintahan Jokowi-Makruf dengan ikut juga mengkritik banyak kebijakan kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat.

Bukan hanya tajam ke Anies lalu tumpul ke pemerintahan nasional yang sedang berkuasa. Ini logika tidak balance dan tidak fair.

PSI sah saja vokal ke Gubernur Anies tapi juga jangan sampai diam melihat pemimpin nasional yang ugal ugalan. Tugas partai itu sebagai penjaga demokrasi bukan sebagai yes man atau asal bapak senang.

PSI selama ini terkesan tajam ke Anies dan sangat tumpul ke pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Ini sangat disayangkan.

Bahkan selama ini PSI juga terkesan tidak fair dalam mengkritik Anies, krtitik ke Anies terkesan dendam dan dengki, terkesan mencari cari kesalahan tanpa data yang valid. Ini bukan budaya yang sehat tentunya.

Kita meminta agar partai model PSI agar lebih tau posisi dan tetap mengedepankan etika, fairplay, dan tetap dalam koridor check and balances, bukan yang diluar koridor itu.

Kalau PSI belum mampu dewasa dalam berpolitik, belum mampu menghargai lawan, belum mampu berbuat adil kepada rival. Maka lebih baik jangan dulu terjun ke dunia politik. Bisa tidak sehat sistem demokrasi kita.

Kalau PSI masih kecil begini saja sudah mempraktekkan gaya yang tidak fair dan suka kekanak kanakan, bagaimana rakyat mau memberikan kepercayaan lebih besar kepada partai ini 2024 mendatang?

Ayo PSI, mari total intropeksi dan jangan ugal ugalan dalam memahami isi konstitusi kita. Biar rakyat kita tambah cerdas dan sehat, jangan kasih contoh buruk dalam bernegara.

Tengku Zulkifli Usman

***
 
 
 
158