Harus diakui Pemilu 2019 akan datang, adalah Pemilu yang tidak sehat. Sulit memang kalau belum bertarung sudah mengukur menang dan kalah, apa lagi jika sulit menerima kekalahan.
Ini memang Pemilu yang menentukan, baik bagi Prabowo, juga bagi Jokowi. Bagi Prabowo, Pemilu kali ini adalah sebuah pertaruhan, apakah dia ditakdirkan Tuhan atau tidak untuk menjadi President, Karena ini adalah Pemilu ketiga bagi Prabowo sebagai Capres.
Sementara bagi Jokowi, Pemilu kali ini merupakan penentuan, apakah dia layak menerima amanah untuk memimpin Indonesia untuk kedua kalinya.
Suhu politik sudah mulai naik, pertarungan politik tidak lagi mengedepankan nilai-nilai luhur yang pernah diwariskan. Sudah ada yang mencoba menabuh genderang perang, tidak siap menerima kekalahan, kalah berarti ada yang berbuat curang.
Itulah genderang yang sudah ditabuh, yang pada akhirnya mengisyaratkan tidak bisa menerima hasil Pemilu. Kalau menang, maka tidak ada kecurangan, dan akan menikmati kemenangan dengan suka cita.
Tanda-tanda Pemilu 2019 akan ricuh sudah mulai diperlihatkan, Karena memang kata "Kalah" sudah tidak bisa lagi diterima. Kalah bertarti punah, hilanglah kesempatan yang sudah diharapkan sekian periode Pemilu.
Bagi masyarakat, pertarungan antar elite politik, sama halnya dengan pertarungan gajah sama gajah. Gajah yang bertarung, semut yang mati keinjak-injak. Elite politik tidak lagi memikirkan dampaknya bagi masyarakat, yang terpenting bagi mereka melampiaskan syahwat politiknya.
Tanda-tanda Pemilu 2019 akan ricuh, sudah mereka perlihatkan. Keberadaan lembaga penyelenggara Pemilu bisa saja tidak diakui, jika hasil Pemilu tidak berpihak kepada yang merasa dirugikan, dan itu artinya, hasil Pemilu 2019 bisa digagalkan.
Sekalipun lembaga penyelenggara Pemilu sudah bekerja dengan benar, tapi kalau hasilnya dianggap tidak memguntungkan salah Satu pihak, maka tetap saja hasil Pemilu 2019 tidak bisa diterima.
Pemilu 2019, adalah kontestasi politik yang terberat dari seluruh Pemilu yang pernah diselenggarakan. Karena memang sebagai Pemilu yang sangat menentukan layak tidaknya kedua Paslon memimpin Indonesia.
Kalau memang Pemilu 2019 nantinya berakhir ricuh, maka ada pihak ketiga yang akan bertepuk penuh kemenangan, Karena apa yang mereka rencanakan, dan mereka inginkan, semua sesuai dengan yang sudah mereka rencanakan.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews