Bandar Lampung - Salah satu pengunjung yang terjaring razia narkoba oleh Ditresnarkoba Polda Lampung di Tempat Hiburan Malam (THM) pada Sabtu, 9 November 2024 malam, dipulangkan diduga usai membayar sejumlah uang.
Berdasarkan informasi sumber yang didapat, pengunjung tersebut dibebaskan Polisi setelah sempat ditahan selama tiga hari dan pengunjung tersebut menyerahkan uang tebusan tersebut ke salah satu oknum Ditresnarkoba Polda Lampung.
"Jadi setelah razia itu, dia ini sempat menginap 3 hari, terus karena ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan, dia memohon untuk dikeluarkan. Lalu, diminta sejumlah uang dan akhirnya setelah uang diserahkan, dia baru boleh dipulangkan," ucap salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (16/11/2024).
Ia menjelaskan bahwa orang tersebut sebenarnya tidak positif narkoba dan sedang menjalani pengobatan serta urine nya terdeteksi mengandung obat keras.
"Dia itu ada penyakit bang dan masih dalam pemulihan. Dia nggak pake-pake narkoba. Mungkin pas kemarin razia itu, dia ke deteksi tes urinenya obat keras makanya sempat dibawa ke Polda Lampung. Kalau informasinya uang yang diserahkan itu mencapai 20 an juta lebih," tambahnya.
Sementara itu, Dirresnarkoba Polda Lampung, Kombes Pol Irfan Nurmansyah enggan berkomentar dan belum menjawab pesan WhatsApp awak media perihal kasus tersebut.
Sebelumnya, Ditresnarkoba Polda Lampung melakukan razia di 7 lokasi Tempat Hiburan Malam (THM) di Bandar Lampung, Minggu (10/11/2024).
Adapun titik-titik lokasi yang di razia diantaranya De'Amore KTV, Tanaka KTV & Lounge, Vill House, Hevn, Nudi Eat Drink Leisure, Master Piece dan Bonanza.
Dalam razia tersebut, Polda Lampung melakukan tes urine terhadap semua pengunjung maupun LC.
Terdapat 28 orang yang diduga pemakai narkoba dan langsung digelandang ke Mapolda Lampung guna proses lebih lanjut.
Namun, setelah dilakukan tes urine di Mapolda Lampung, terdapat 10 orang yang hasilnya negatif dan langsung dipulangkan.
Dalam razia tersebut, Ditresnarkoba Polda Lampung mengamankan Manager De'Amore KTV berinisial J dan istrinya I serta beberapa pemandu lagu lantaran diduga positif narkoba.
Selain itu, polisi juga menemukan alat hisap sabu di De'Amore KTV. Alat hisap sabu itu ditemukan petugas kepolisian saat sedang melakukan razia di De'Amore KTV.
ASN wanita dari Disdikbud Bandar Lampung juga sempat terjaring razia Ditresnarkoba Polda Lampung. Namun, ASN wanita dipulangkan setelah hasil tes urine dinyatakan negatif.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews