Dengan adanya makan bersama dalam satu talam bisa mengembangkan keterampilan sosial para warga binaan, yang jadi hal penting saat bersosialisasi di masyarakat.
Makan bersama di masjid At Taubah Lapas Kelas I Malang Kanwil Kemenkumhan Jatim menjadi kebiasaan unik yang dilakukan warga binaan.
Kegiatan makan bersama dilakukan di hari Kamis kliwon setiap bulannya di masjid At Taubah Lapas Kelas I Malang. Setelah sholat ashar berjamaah, dilakukan tahlil bersama. Lalu makan bersama di talaman, seperti tradisi makan bersama ala pesantren.
Beberapa warga binaan duduk melingkari sebuah talam yang di dalamnya ada nasi dan lauk pauknya. Ada beberapa talam lain yang juga dilingkari oleh warga binaan. Mereka menikmati makan bersama ini dengan lahap. Ada kenikmatan dan kebahagiaan makan bersama dalam satu talam.
Ada beberapa efek positif yang bisa didapat dari makan bersama dalam satu talam ini seperti jalinan komunikasi yang semakin baik antar warga binaan. Selain itu juga bisa menambah jalinan keakraban.
Khoirul Anam, petugas yang menjadi Takmir Masjid At Taubah Lapas Kelas I Malang mengharapkan dengan adanya makan bersama dalam satu talam bisa mengembangkan keterampilan sosial para warga binaan, yang jadi hal penting saat bersosialisasi di masyarakat.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews