Dalam memperingati 1 Muharram 1442 Hijriyah, Nadiya Group Foundation bersama Yayasan Visi Kita mengadakan Tasyakuran di Pondok Pesantren Ulumul Qur'an Putri di Bojongsari, Sawangan, Depok, Jumat (21/10/2020).
Tasyakuran dan Santunan yang mengangkat tema tentang " The Miracle of Giving" dimeriahkan oleh tim Hadroh Santri pondok pesantren Ulumul Qur'an yang melantunkan lagu islami sehingga semakin menambah syahdu serta meriah selama jalannya acara dan penerima santunan berjumlah 707 santriwati tahfidzoh yang berasal dari wilayah seluruh Indonesia dan 100 kaum dhuafa sekitar Pondok serta Bantuan Rp.100.000.000 untuk pembangunan pesantren.
Pondok Pesantren Ulumul Qur'an Putri yang dipimpin oleh KH. Jamaluddin ini sudah berdiri sejak Tahun 2001 lalu dan telah mencetak Wanita Penghafal Qur'an.
“Kami sangat bersyukur atas kehadiran saudara kita dari Nadiya Group Foundation. InsyaAllah Mari kita bersama-sama mengembangkan Pondok Ulumul Qur’an ini, semoga berguna dan bermanfaat terutama bagi generasi bangsa kita,” ucap KH. Jamaluddin.
Sementara Nadia Stefhanie pemilik Nadia mengatakan, bahwa semoga santri-santri kedepannya bisa lebih semangat lagi dalam menuntut ilmu.
"Saya berharap santri disini dapat lebih giat lagi, lebih semangat menghafal Al - Qur'an karena acara yang dibuat kali ini buat adik-adik," ungkap Nadia.
KM Husni Ketua Yayasan Visi Kita mengatakan, bahwa dengan sinergi Alumni Gontor Tahun 1999 akhir bisa menjadi syiar Agama Islam.
"InsyaAllah Yayasan Visi Kita dengan jaringan yang kami punya dapat bermanfaat bagi umat Islam dan selalu mengadakan acara-acara yang menjadi syiar Agama Islam," ungkap Husni.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews