Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta, kembali menggelar Musabaqah Hifzhil Quran (MHQ) pada tahun 2019. Ini merupakan event tahunan yang tahun ini merupakan MHQ ke-5, sejak digelar pertama kali tahun 2015.
MHQ tahun ini adalah kali yang kedua diselenggarakan pada tingkat ASEAN, di mana sebelumnya diselenggarakan pada tingkat nasional pada tahun 2015-2017. MHQ Tahun 2019 ini diikuti partisipan dari sembilan negara ASEAN (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Myanmar, Kamboja, Vietnam, Brunei Darussalam) dan dua negara non-ASEAN (Sri Lanka dan Timor Leste).
MHQ bertujuan untuk melahirkan para penghafal Al-Quran (Hamalatul Quran), menumbuhkan dan memacu semangat menghafal dan mempelajari Al-Quran, memeratakan kegiatan tahfizhul Quran di seluruh wilayah Indonesia, menyemarakkan dakwah Islamiyah melalui lomba hifzhul Quran, serta menjalin ikatan ukhuwah Islamiyah antarpesantren di Indonesia, dan antar negara-negara ASEAN.
Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah sekaligus Ketua Panitia Acara KH.Sofwan Manaf, M.A mengatakan, bahwa lomba ini merupakan ajang bertukar ilmu dan metode ilmu hafal Al-Quran antar Hafiz dan Hafizoh.
"Kita adakan lomba ini merupakan untuk ajang silaturahmi, bertukar ilmu dalam metode hafal Al-Quran antar sesama hafiz dan hafizoh se Asean," kata KH. Sofwan Manaf di Pondok Darunnajah, Jakarta, Sabtu (5/10).
Kegiatan MHQ ini adalah kerjasama antara Pondok Pesantren Darunnajah, , Qatar Charity Indonesia, dan Kementerian Agama Republik Indonesia yang akan dilaksanakan pada tanggal 4-7 Oktober 2019/5-8 Shafar 1441 di kampus Pondok Pesantren Darunnajah Ulujami Pesanggrahan Jakarta Selatan.
Pada tahun ini, MHQ diikuti sekitar 234 peserta putra dan putri dari berbagai pondok pesantren se-Indonesia yang merupakan peserta-peserta terbaik dalam seleksi wilayah MHQ yang telah dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2019. Seluruh peserta akan mengikuti babak penyisihan, di mana 5 peserta terbaik (putra dan putri) pada tiap golongan juz, akan mengikuti babak final yang juga diikuti oleh para peserta dari negara-negara ASEAN yang berjumlah 39 peserta.
Seleksi Wilayah MHQ di atas diikuti 2200 hafizh dan hafizhah, yang dilaksanakan di 14 wilayah (daerah) se-Indonesia, yaitu Pondok Modern Asyifa Balikpapan Kalimantan Timur, Pesantren Pendidikan Islam Darul Abrar Bone Sulawesi Selatan, Pesantren Maqnaul Ulum Jember Jawa Timur, Ma`had Bina Madani Putri Magelang Jawa Tengah, Pesantren Nurul Ilmi Darunnajah 14 Serang Banten, Pondok Pesantren Nurul Hakim Lombok Nusa Tenggara Barat, Pondok Modern al-Amanah Junwangi Sidoarjo Jawa Timur.
Juga Pondok Darul Hijrah Martapura Kalimantan Selatan, Pondok Pesantren Mawaridussalam Deli Serdang Sumatra Utara, Pondok Pesantren Sumatra Thawalib Parabek Bukit Tinggi Sumatra Barat, Pondok Pesantren al-Harakah Darunnajah 12 Dumai Riau, Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Palembang Sumatra Selatan, Pondok Pesantren Darussalam Garut Jawa Barat, dan Pondok Modern al-Ikhlas Kuningan Jawa Barat. Dan dalam penyelenggarannya, seleksi MHQ ini, didukung dan difasilitasi oleh Forum Pesantren Alumni Gontor (FPA) dan Perhimpunan Pengasuh Pesantren Indonesia (P2I).
Adapun kategori yang dilombakan dalam MHQ adalah Golongan : 1 juz (Juz `Amma), 5 juz, 10 juz, 15 juz, 20 juz, 25 juz, dan 30 juz Dewan Hakim yang terlibat pada MHQ ke-5 2019 berjumlah 28 orang, dari Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ) Jakarta, Insitut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta, Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran (LPMQ) Kemenag RI, Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) DKI Jakarta, Jam`iyyatul Qurra wal Huffazh (JQH), yang merupakan para hafizh-hafizhah, para dosen dan pakar ilmu Al-Quran, serta dewan hakim dari Qatar University.
Para pemenang (terbaik) 1-5 dalam final pada tiap golongan, putra dan putri, mendapatkan sertifikat, kenang-kenangan dan dana pembinaan.
Acara Pembukaan MHQ ke-5, akan dihadiri Walikota Jakarta Selatan, H. Marullah Matali, Lc., M.Ag, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI, Dr. H. Ahmad Zayadi, M.Pd., Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta, Drs. H. Wahyudin, M.Pd., dan Direktur Qatar Charity Indonesia, Syaikh Karam Zainhoum Hassan Aly.
Sedangkan Acara Penutupan MHQ ke-5 akan dihadiri Wakil Menteri Luar Negeri RI, Dr. H. Abdurrahman Mohammad Fachir, Anggota DPR RI, Dr. H. M. Hidayat Nurwahid, M.A., Direktur Qatar Charity Indonesia, Syaikh Karam Zainhoum Hassan Aly dan tamu undangan lainnya.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews