Masyarakat mengapresiasi keputusan Pemerintah yang memperbolehkan mudik Lebaran dengan syarat telah di vaksinasi dosis ketiga atau booster. Dengan perlindungan dari vaksin dan penerapan protokol kesehatan tersebut, maka kenaikan kasus Covid-19 diharapkan dapat dicegah.
Sebentar lagi Ramadhan dan diikuti dengan lebaran. Tradisi di Indonesia masyarakatnya pulang kampung beberapa hari sebelum Ramadhan dan berhari raya di desa, setelah itu sungkem pada orang tua. Tahun ini masyarakat bergembira karena diperbolehkan mudik oleh pemerintah, setelah dua tahun tidak boleh pulang kampung dengan alasan pandemi.
Masyarakat tidak mempermasalahkan syarat vaksin booster yang harus dilakukan sebelum mudik. Mereka santai saja karena sudah disuntik vaksin sampai tiga kali. Kalaupun baru dua kali, tinggal mencari RS atau tempat lain yang menyediakan injeksi booster. Syaratnya juga mudah, hanya membawa KTP dan tiket undangan vaksin booster dari aplikasi peduli lindungi.
Presiden Jokowi menyatakan, “Bagi masyarakat yang melakukan mudik lebaran dipersilakan. Dengan syarat harus dua kali vaksin, ditambah dengan booster, dan mematuhi protokol kesehatan.” Syarat ini dianggap amat mudah karena vaksin toh tinggal disuntik dan selama dua tahun ini ini sudah terbiasa pakai masker dan mematuhi poin lain dalam protokol kesehatan.
Vaksin booster menjadi syarat sebelum mudik karena jika sudah disuntik sampai tiga kali, akan lebih memiliki imunitas tinggi. Setelah dibooster maka akan ada perlindungan 91% lebih kuat dari perawatan di RS, dibanding dengan mereka yang hanya mendapat suntikan vaksin sekali atau dua kali saja.
Vaksin booster bisa didapatkan 3 bulan setelah suntikan kedua. Periksa saja aplikasi peduli lindungi untuk melihat jadwal vaksin terakhir. Setelah 3 bulan dari jarak suntikan kedua maka akan otomatis muncul tiket undangannya lalu datang saja ke RS yang menyediakannya.
Dengan perlindungan dari booster maka kita optimis mudik akan aman dari corona karena virus tidak akan mudah meloncat dari satu OTG ke OTG lainnya. Pulang kampung dengan perjalanan jauh dijamin aman karena semua pemudik sudah vaksin dan mematuhi protokol kesehatan.
Untuk proteksi maka kita butuh booster dan untuk lebih amannya lagi maka bisa melakukan tes rapid secara mandiri sebelum berangkat mudik. Hal ini untuk makin meyakinkan bahwa kita memiliki status negatif Covid.
Namun perlu diingat bahwa vaksin booster harus diiringi dengan protokol kesehatan. Terutama jika mudik dengan kendaraan umum. Wajib pakai masker dan kalau bisa masker ganda dengan posisi masker kain di luar dan masker disposable di bagian dalam. Gunanya untuk memperkuat filtrasi. Walau mudik dengan kendaraan pribadi tetapi juga wajib pakai masker.
Begitu juga dengan poin lain dalam protokol kesehatan harus ditaati, jadi bawalah hand sanitizer saat akan berangkat pulang kampung. Kalau bisa bawa bekal agar tidak berkerumun saat berbuka puasa di warung. Selain itu, harus waspada di jalan raya dan tetap jaga jarak antar kendaraan.
Kita sudah membayangkan indahnya mudik tahun 2022 setelah 2 tahun hanya lebaran di rumah saja. Tentu jangan sampai ada euforia yang kebablasan sampai melepas masker dan melanggar protokol kesehatan lainnya. Ingatlah walau sudah divaksin tetapi harus tetap taat prokes karena cakupan vaksinasi di Indonesia baru 50%.
Masyarakat sudah bersiap-siap mencari vaksin booster sebelum mudik dan mereka bahagia karena bisa pulang kampung. Dengan booster maka daya tahan tubuh akan lebih tinggi dan tidak mudah kena corona, walau dalam perjalanan jauh. Akan tetapi harus taat protokol kesehatan agar benar-benar bersih dari virus Covid-19.
Siti Zulaikha, Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews