Masa endemi memang belum dimulai tetapi tidak ada salahnya untuk bersiap-siap. Pemerintah sudah mengantisipasinya dengan memberi bansos sembako, pendekatan intensif, dan penerapan prokes ketat.
Pandemi Covid diperkirakan berubah menjadi endemi dan masyarakat tidak perlu takut, karena akan selamat dari corona, selama mematuhi protokol kesehatan. Pemerintah sudah mempersiapkan berbagai kebijakan untuk menghadapi transformasi dari pandemi jadi endemi. Sehingga jika WHO menyatakan bahwa status ini berubah, kita tidak kaget karena sudah siaga.
Kapan pandemi akan berakhir? Rasanya pertanyaan ini yang selalu ada di benak masyarakat, karena sudah lelah menghadapi corona selama lebih dari setahun ini. Para dokter dan ahli epidemiologi memperkirakan status pandemi berakhir ketika muncul kekebalan kelompok. Ketika masyarakat di suatu daerah Sudah divaksin, minimal 75%.
Akan tetapi virus Covid-19 terus bermutasi, dari awal tahun 2020 ada varian Alfa, lalu Beta, Gamma, Delta, dan yang terakhir adalah varian Mu. Mutasi virus ini agak mengkhawatirkan karena biasanya ia menyerang lebih cepat, sehingga kita semua wajib untuk mewaspadainya.
Memang corona varian Mu belum masuk ke Indonesia tetapi akan terus diantisipasi, agar tidak terlanjur menyebar.
Para ahli epidemiologi memperkirakan adanya perubahan status dari pandemi menjadi endemi, karena mutasi virus ini dan keganasan corona yang belum bisa sepenuhnya terkendali. Jika virus terus bermutasi maka kemungkinan akan susah untuk hilang 100%. Namun kita tidak perlu takut, karena pemerintah sudah mempersiapkan berbagai kebijakan menuju fase endemi.
Perbedaan antara pandemi dan endemi adalah ketika pandemi virusnya menyebar dengan wilayah yang sangat luas, tetapi endemi tidak. Jika corona sudah berstatus ‘hanya’ endemi maka akan ada tetapi hanya di daerah tertentu, sehingga akan lebih mudah dikendalikan. Contoh dari endemi adalah malaria di Kalimantan.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan bahwa pemerintah mulai bersiap memasuki fase endemi, dengan terus memantau perkembangan pandemi Covid. Kebijakan pergeseran status ini masih disusun. Dalam artian, nanti ketika WHO menyatakan pandemi berubah menjadi endemi, kita tidak kaget, karena sudah ada persiapannya yang matang.
Moeldoko melanjutkan, kebijakan disusun dengan mempertimbangkan berbagai hal. Salah satunya dengan mewaspadai munculnya varian baru virus Covid. Meski optimis, kita harus hati-hati. Jangan lupa pula untuk selalu menaati protokol kesehatan dan ketika PPKM dilonggarkan dan ada kenaikan mobilitas, masih wajin taat prokes, demi keamanan bersama.
Strategi yang dilakukan pemerintah adalah, pertama dengan pendekatan kesehatan dan menekan kasus kematian. Jangan sampai makin banyak yang meninggal dunia karena corona. Saat ini jumlah kematian akibat virus Covid-19 memang jauh berkurang, tidak sampai 3% dari jumlah pasiennya.
Sedangkan strategi yang kedua adalah pendekatan perut. Masyarakat tidak boleh kelaparan agar bisa sehat dan tidak kena corona. Dalam artian, mereka akan mendapatkan bansos sehingga bisa digunakan untuk bertahan hidup di tengah pandemi. Bansos yang ada tak hanya berupa sembako, tetapi juga uang tunai, sehingga bisa dibelanjakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Strategi terakhir yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan pendekatan intensif. Pemerintah mengangatkan dana untuk ekonomi, supaya operasioanal kopeasi hingga korporasi berjalan lancar. Dalam artian, ada juga BLT untuk pekerja dan intensif bagi perusahaan. Misalnya rekstruruktisasi pajak, sehingga mereka bisa bertahan di masa pandemi.
Berbagai bantuan dari pemerintah akan membut transisi ke masa endemi jadi mulus. Ketika banyak yang menaati protokol kesehatan maka pasien Covid akan makin sedikit. Saat rakyat tidak kelaparan maka mereka bisa selamat dari corona, yang menyerang imunitas tubuh manusia. Sedangkan intensif pajak untuk perusahaan akan membantu perekonomian mereka.
Masa endemi memang belum dimulai tetapi tidak ada salahnya untuk bersiap-siap. Pemerintah sudah mengantisipasinya dengan memberi bansos sembako, pendekatan intensif, dan penerapan prokes ketat. Semua ini demi keselamatan bersama dan jangan sampai ada lagi yang kena corona. (Tania Ayu)
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews