Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah telah berkolaborasi untuk ikut menekan laju penyebaran virus Corona atau Covid-19. Sejumlah upaya pun dilaksanakan diantaranya melakukan penyemprotan disinfektan secara massal, meliburkan sekolah dan perkantoran, hingga peningkatan fasilitas kesehatan. Kerja keras Pemerintah tersebut perlu mendapat dukungan masyarakat luas agar penularan penyakit dapat dihentikan.
Penyebaran Virus Corona kini memang sudah dinyatakan dalam posisi darurat. Berbagai macam anjuran dan aturan terkait pencegahan telah dilakukan oleh pemerintah. Ketakutan-ketakutan akan serangan wabah ini sangat terasa. Efek ekonomi lesu, banyak pengangguran hingga terputusnya jalan penghasilan. Hal ini makin diperparah oleh arus mudik yang telah mulai dilakoni para perantau.
Transportasi publik yang dinilai berpotensi menyebarkan virus, dilaporkan tengah dibatasi jam dan juga jumlahnya. Kebijakan yang diterapkan oleh gubernur DKI Anies Baswedan ini dinilai cukup bagus untuk mengurai dan menekan penularan Covid-19. Pemerintah DKI juga telah mengeluarkan imbauan untuk meliburkan sekolah hingga perkantoran di wilayah Jakarta.
Anies melalui Dinas Perhubungan DKI Jakarta memutuskan menyetop semua operasional bus dari dan ke Jakarta. Hal ini dilakukan karena banyaknya warga yang mudik dari Jakarta, tapi justru menularkan ke warga di kampungnya. Alhasil, angka penularan corona di daerah semakin tinggi.
Hal ini sejalan dengan permintaan Presiden Jokowi agar pemerintah daerah lebih tegas untuk mencegah warga pulang kampung alias mudik di saat penyebaran corona belum terkendali. Permintaan itu disampaikan dalam ratas membahas mudik.
Pemerintah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan juga telah menyiapkan hotel bagi para tenaga medis yang berjuang menangani pasien-pasien corona COVID-19 di Sulawesi Selatan. Dengan disediakannya hotel maka para tenaga medis tidak lagi diperkenankan untuk pulang ke rumah setelah menjalankan tugasnya.
Sementara itu, Pemkot Surabaya mengimbau kepada masyarakat jika merasakan gejala mirip virus corona, agar segera memeriksakannya ke rumah sakit terdekat.
Pemerintah Kota Surabaya juga akan menyiapkan fasilitas kesehatan gratis untuk warga surabaya yang terjangkit virus corona. Bahkan Pemerintah Jawa Timur juga terus menggalakkan penerapan physical distancing kepada warga, termasuk melarang kerumunan massa.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, pada 30 Maret 2020 juga mengatakan gaji Gubernur, Wakil Gubernur dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Jawa Barat akan dipotong untuk penanggulangan virus corona. Gaji tersebut akan dipotong selama 4 bulan ke depan. Ia juga meminta masyarakat yang memiliki harta berlebih untuk menyumbangkan hartanya untuk melawan corona.
Pemerintah Pusat juga telah membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 yang dipimpin langsung oleh lembaga BPNPB. Semua pihak juga diharapkan bersatu padu dalam menangani wabah tersebut dan bukan saling menyalahkan.
Kebijakan pemerintah pusat yang sudah memberi kewenangan kepada pemerintah daerah dalam menentukan kondisi darurat patut untuk diapresiasi. Hanya saja, pemerintah daerah perlu melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat dalam menerbitkan kebijakan strategis, termasuk dalam hal pembatasan jam operasional angkutan umum di ibu kota. Pemerintah Daerah juga saat ini juga diharapkan agar fokus dulu pada warga yang sehat agar tak tertular dan yang masuk dalam ODP tak kemana-mana.
Pembatasan moda transportasi sebetulnya ialah rencana yang bagus dalam upaya menekan penyebaran Virus Corona. Pasalnya, dalam angkutan publik potensi tertular akan lebih besar. Bayangan jika penderita dengan positif Corona namun tak merasakan gejala apapun, memegang pintu bus misalnya atau memegang kursi.
Yang kemudian disentuh oleh orang lain yang imunitasnya lebih rendah. Pastinya hal tersebut bisa berakibat fatal. Maka, pemerintah tak henti-hentinya menganjurkan, mensosialisasikan offline maupun online terkait kita yang bisa berpotensi sebagai "Carrier". Atau pembawa virus Corona tersebut.
Carrier atau pembawa ini sudah terpapar virus, namun karena sistem kekebalan tubuhnya baik dan optimal. Maka, virus tersebut tak mampu menembus sel tubuh dan tak bisa menularkannya. Namun, tetap dapat menularkan. Nah, inilah urgensi yang dibidik pemerintah. Jika upaya lockdown mandiri berhasil, maka akan memutus mata rantai penyebaran pandemi ini.
Meski kondisi saat ini tengah darurat akibat serangan virus Corona, semua tetap wajib dimusyawarahkan dengan para pemangku kepentingan. Tak lucu rasanya jika kedepan timbul masalah justru malah saling menyalahkan seperti yang sudah-sudah.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews