Di Iran jenazah yang terpapar virus corona diberi kalsium oksida (CaO) supaya jenazah tersebut tidak mencemari tanah.
Kalau ada orang-orang yang kita cintai atau sayangi, apakah itu orang tua, pasangan kita, saudara atau kerabat dan sahabat yang meninggal dunia karena suatu sebab, maka kita akan sedih (menangis). Dan kita pun juga akan melayat atau takziah kepada orang yang kita cintai atau sayangi tersebut. Bahkan kita akan mengantarkan sampai liang lahat atau tempat istirahat terakhir.
Itu semua bisa dilakukan dalam kematian yang normal, seperti meninggal karena sakit yang tidak menular karena virus tertentu atau meninggal karena bencana alam atau kecelakaan.
Namun, kalau orang-orang yang kita cintai atau sayangi meninggal karena terpapar virus corona atau covid-19, maka keluarga atau kerabat, tetangga dan sahabat tidak akan bisa mengantarkan ke tempat istirahat terakhirnya yaitu tempat pemakaman.
Yang menguburkan adalah orang-orang tertentu yang harus memakai alat pelindung supaya tidak tertular virus corona tersebut. Tidak boleh ada tetangga atau sahabat untuk melayat walaupun sekedar untuk mengucapkan belasungkawa.
Tentu sedih yang luar biasa, karena tidak bisa melihat jenazah tersebut. Jangankan melihat jenasah, memandikan dan menyolatkan saja pihak keluarga atau tokoh agama juga tidak bisa. Karena jenazah tidak boleh dibuka setelah dibungkus dengan plastik.
Bahkan wapres Ma'ruf Amin mendesak MUI untuk mengeluarkan fatwa untuk tidak memandikan jenazah yang terpapar virus corona dan fatwa tidak perlu berwudhu atau tayamun untuk menyolatkan jenazah.
Jenazah yang terpapar virus corona juga tidak dikafani seperti jenazah normal lainnya. Tetapi dibungkus plastik sesuai aturan atau protokol penyakit menular seperti virus corona. Di Iran jenazah yang terpapar virus corona diberi kalsium oksida (CaO) supaya jenazah tersebut tidak mencemari tanah.
Mungkin inilah kesedihan yang dirasakan keluarga yang ditinggalkan karena virus corona.
"Maafkan aku bila tak bisa mengantarkanmu ke tempat istirahat terakhir,bukan aku tak sayang atau cinta kepadamu".
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews