Indonesia yang terkenal sebagai negara yang dermawan. Semakin akan dermawan di era Disrupsi. Inilah masa mudah untuk donasi.
Kalau kita lihat hari ini banyak yang berubah. Era tanpa pegang uang mulai ada. Cukup dengan HP uang udah ada di sana. Era yang mudah tanpa ribet.
Inilah zaman disrupsi, semua yang susah hilang. Yang bertele-tele juga hilang. Semua ingin cepat dan mudah.
Beberapa hari ini ada hal yang penulis perhatikan. Sebuah platform sosial yang cukup terkenal. Kitabisa namanya. Sebuah platform yang memberikan gambaran bagaimana mudahnya berbagi.
Kitabisa menjadi jembatan bagi pencari donasi dengan orang yang memberi donasi. Tak perlu ke kantor untuk membuat kampanye berbagi. Cukup punya akun dan langsung dari hp.
Donatur juga tak perlu ke kantor untuk donasi. Bisa langsung dari hp tinggal klik, semua selesai.
Ada juga platform sharing happiness. Hampir mirip dengan kita bisa, semua memberi kemudahan dalam bertransaksi.
Inilah dunia disrupsi, memberi kemudahan dalam berdonasi. Tak perlu keluar rumah untuk berbagi. Memberi banyak kemudahan dan memotong birokrasi.
Semua orang bisa membuat kontak donasi di platform tersebut. Jadi semakin hari semakin banyak orang yang berbagi tanpa perlu diketahui. Mudah dan murah tak perlu banyak biaya dan waktu.
Indonesia yang terkenal sebagai negara yang dermawan. Semakin akan dermawan di era Disrupsi. Inilah masa mudah untuk donasi.
Mari berbagi di era Disrupsi.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews