Masyarakat merasa senang karena pemerintah terus membantu, tak hanya dengan paket sembako tetapi juga dengan program lain, seperti subsidi kuota internet, kartu prakerja, dan diskon tagihan listrik.
Pemerintah sudah memberi banyak bantuan untuk masyarakat saat pandemi. Mereka juga merasa puas karena Bansos ini sangat bermanfaat di masa krisis akibat virus Corona.
Pandemi Covid membuat banyak korban, mulai dari yang sakit fisik hingga mental. Mereka yang merasa stress rata-rata jatuh terpuruk karena kondisi finansianya oleng, gara-gara corona. Virus kecil ini membuat dunia bergejolak dan perekonomian anjlok, daya beli masyarakat turun, dan banyak perusahaan yang memotong gaji pegawai.
Pemerintah tak ingin rakyatnya menderita di saat pandemi, dan memberikan berbagai bantuan, sehingga mereka bisa bertahan hidup tanpa harus kalang-kabut mencari bagaimana cara untuk survive sekaligus mencari rezeki yang halal. Bantuan sangat berarti karena tidak dilihat dari nominalnya, tetapi dari perhatiannya. Berarti pemerintah tidak mau warganya depresi gara-gara kesulitan finansial.
Mayoritas (53%) rakyat sudah puas dengan bantuan-bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Ini adalah hasil dari survey Ipsos, sebuah lembaga survey global. Bantuan yang paling difavoritkan masyarakat adalah program prakerja, subsidi listrik, dan subsidi kuota internet. Jadi tak hanya bansos yang diharapkan oleh warga sipil, tetapi juga bantuan bentuk lain.
Bantuan-bantuan dari pemerintah memang sangat menolong di masa pandemi. Program prakerja bukan sekadar kartu, tetapi benar-benar sebuah inovasi agar rakyat bisa mendapatkan keterampilan baru. Dengan memiliki kartu prakerja, mereka tak hanya diberi uang cash, tetapi juga skill. Sehingga yang diberi adalah pancingnya, bukan hanya ikannya, dan sesuai dengan motto Presiden Jokowi: kerja, kerja, dan kerja.
Sudah banyak rakyat yang menikmati bantuan kartu prakerja dan mereka senang karena program ini dibuka dengan banyak gelombang, sehingga jika belum lolos bisa mendaftar lagi pada periode berikutnya. Dengan membuka banyak gelombang berarti makin banyak warga yang memiliki skill baru. Sehingga bisa menjadikannya modal untuk berwirausaha dan berkarya tanpa harus bingung melamar kerja di mana.
Subsidi listrik juga sangat disyukuri oleh rakyat, apalagi pada awal bantuan ini ada penggratisan bagi rumah dengan syarat memiliki daya 450 KWH dan diskon 50% jika dayanya 900 KWH. Sedangkan untuk tahun 2021 tidak ada penggratisan tapi masih ada diskon. Sehingga tidak memberatkan rakyat untuk membayar tagihan listrik yang mahal.
Selain itu, subsidi kuota internet juga sangat bermanfaat, terutama bagi para ibu rumah tangga. Mereka bisa lancar mendampingi anak-anaknya untuk sekolah online tanpa bingung harus membeli pulsa lagi dan lagi, dan tidak semua orang kuat untuk membayar tagihan wifi. Subsidi kuota membuat pembelajaran daring makin lancar.
Apalagi subsidi kuota internet akan diperpanjang hingga bulan november 2021, sehingga anak-anak yang masih belajar di rumah bisa memanfaatkannya dengan baik. Para mahasiswa juga menikmati subsidi ini dan mereka bisa kuliah online dengan lancar. Ilmu bisa didapat walau berada di kampung halamannya.
Berbagai bantuan dari pemerintah menunjukkan perhatian dari Presiden Jokowi dan jajarannya, karena mereka sadar bahwa rakyat sangat butuh pertolongan. Pandemi benar-benar meluluh-lantakkan kondisi finansial banyak orang, sehingga mereka bingung bagaimana harus bertahan hidup. Jika ada bansos dan bantuan lain dari pemerintah, akan sangat disyukuri.
Masyarakat merasa senang dan puas karena pemerintah terus membantu, tak hanya dengan paket sembako tetapi juga dengan program lain, seperti subsidi kuota internet, kartu prakerja, dan diskon tagihan listrik. Dalam masa pandemi, warga sipil masih bisa survive berkat banyaknya pertolongan dari pemerintah. (Aulia Hawa)
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews