Mungkinkah teori Kopi dapat dipakai untuk mengobati mereka yang terpapar Covid-19? Sepertinya bisa!
Allah menciptakan segala sesuatu dengan hitungan yang sering diluar nalar manusia. Misalnya kita makan durian, bau durian walau sudah dicuci dengan sabun tetap bau. Tetapi bau ditangan lenyap begitu kita cuci dengan air yang ditaruh dlm kulit dalam buah durian.
Dunia kini sedang diserang virus yang belum ada obat atau vaksinnya. Kebetulan sudah dua kali saya mencoba saat flu, kopi itu obatnya. Apakah kopi diciptakan Allah untuk sekedar suka-suka? Ada rahasia kopi yang perlu kita cermati bersama, yang mungkin bisa jadi obat kelas Dewa.
Nah, singkat kata, saya dapat info dari Uti (isteri) saat kena flu, pilek, bersin-bersin, mulai meler, kepala agak sakit, katanya ada kiriman dari WAG ibu-ibu. "Coba ini ada cara manjur tradisional, jangan obat terus, sudah tua" kata Uti. Disiapkan dua - tiga gelas air hangat, diminum sekaligus. Seduh 1 cangkir kopi panas, segala merk kopi bubuk (jangan kopi instant), kopi pahit tanpa gula pasir, wajib diminum selagi agak panas baru bermanfaat.
Setelah proses minum kopi tadi, dalam waktu 20-30 menit kita akan buang air kecil (pipis). Secara perlahan, badan jadi terasa agak enteng, pileknya hilang, nafas longgar, sakit kepala hilang, ok juga ini cara. Resep ini beberapa kali pernah dipraktikkan ke sanak keluarga, teman, bahkan pembantu, manjur.
Mengapa? kata teori itu, Kopi tanpa gula pasir memicu kita cepat pipis, ditambah air hangat yang kita minum, membuat virus yang di dalam tubuh kita, terkuras keluar lewat air seni (maybe?).
Kopi pahit tanpa gula pasir adalah additive, penambah semangat, sehingga membuat kita lebih "aware". Rasa kantuk telah dihilangkan, Virus telah terkuras sebagian sewaktu kita pipis, maka flu akan cepat sembuh.
Covid-19, Antara China dan AS
Setelah pernah mencoba teori itu, saya jadi terpikir mungkinkah teori Kopi dapat dipakai untuk mengobati mereka yang terpapar Covid-19? Sepertinya bisa, kita lihat secara teori, mengapa ahli-ahli virus masih belum punya vaksinnya. Coronavirus yang berawal di Wuhan, provisi Hubei, China ini diidentifikasi dengan nama SARS-CoV-2 (sebelumnya 2019-nCoV), dimana penyakit yang disebabkannya, disebut COVID-19.
Pada tanggal 21 Januari 2020, tiga peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan China menerbitkan makalah bersama dalam jurnal "Sains China Life Sciences", yang ditulis dalam bahasa Inggris. Mereka mengungkapkan kebenaran tentang Coronavirus novel.
Para peneliti terkejut ketika mereka membandingkan protein S-SARS dengan protein S-Wuhan CoV dan menemukan bahwa itu tidak mengubah komposisi struktural virus meskipun empat asam amino diganti.
Penemuan ini juga menjelaskan bahwa desain CoV Wuhan sangat menular. Poin kunci dari semua temuan ini adalah bahwa "Empat S-protein penting telah diganti di Wuhan Coronavirus".
Dalam studi pendahuluan yang diterbitkan Selasa (3/3/2020), para ilmuwan di School of Life Sciences dan Institut Pasteur Shanghai Universitas Peking menemukan bahwa jenis yang lebih agresif dari coronavirus baru (type L) menyumbang korban dengan total sekitar 70 persen kasus SARS-CoV-2 di seluruh dunia.Sedangkan tipe S menyumbang sisanya, 30 persen kasus virus corona.
Sementara di Amerika, The Private Goldman Sachs dalam konperensi persnya kepada 1.500 pengusaha dunia pada Kamis (12/3/2020) menyebutkan bahwa Virus ini setara dengan flu biasa (Rhinovirus) dan ada lagi sekitar 200 strain, dimana sebagian besar orang Amerika akan terpapar 2-4 kali per tahun.
Sekitar 70% warga Jerman akan terkena (58 juta orang). Puncak-virus diperkirakan terjadi selama delapan minggu ke depan, setelah itu akan menurun. Berarti Goldman Sach menyebutkan perkiraan, gejolak akan terjadi hingga 12 Mei 2020. Ini menarik, dari persepsi intelstrat.
Kesimpulan
Komposisi struktural virus menurut peneliti-peneliti China tidak diubah, maka empat-S protein penting telah direkayasa (menjadi L type). Dengan demikian, ini virus 'flu' dan memungkinkan dapat diobati dengan teori kopi diatas. Maaf ini pemikiran logika, karena saya bukan ahli virus, hanya menganalisis data.
Karena beberapa orang yang disarankan mencoba sebelumnya, teori minum kopi manjur untuk mengatasi flu, kalau ini dicoba dan bisa manjur untuk Covid-19, maka kita tidak perlu menunggu dua bulan lagi saat vaksin virus itu mereka lempar ke pasaran. Selamat mencoba, who knows?
Marsda Pur Prayitno Wongsodidjojo Ramelan
(Penggemar Kopi)
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews