Semoga kasus serupa tidak terjadi, dan para pejabat, juga birokrat (ASN/aparatur sipil negara) lebih perhatian pada warga yang terdampak corona.
Sejak kapan jantung bisa menyerang manusia?
Apa jantung bisa berkembang seperti bakteri atau virus?
Apa jantung punya pasukan yang mampu melumpuhkan organ vital manusia?
Jantung. Kalau dalam mesin mobil persis seperti mesinnya. Bilik-bilik jantung berfungsi sebagai ruang bakarnya. Detaknya seperti kompresi, dan kelepnya seperti katup pada intake dan exhaust.
Mesin mobil tidak pernah gagal bekerja, kalau sistem lubrikasi, pengapian, kelistrikan dan komputer berfungsi baik.
Lubrikasi bergantung pada makannya, yaitu bensin dan udara. Kalau manusia ya tergantung sumber energinya.
Pengapian bergantung sistem kelistrikan dan komputer, seperti halnya detak jantung.
Sistem pendingin bergantung sirkulasi air radiatornya, kalau manusia seberapa dia bisa bersyukur.
Sama dengan mesin. Jantung manusia nggak bisa serta-merta berhenti, kalau tidak ada pemicunya.
Meski kita sudah tua, jantung tidak mendadak berhenti. Ada proses degeneratif dulu, melemah dululah.
Kalau masih muda, orang tiba-tiba mati karena serangan jantung, kok bisa ya?
Kalau orang mati karena tekanan psikologi, kelaparan sehingga menyebabkan kegagalan fungsi jantung... itu baru masuk akal.
Kalau kemudian disebut meninggal karena serangan jantung, saya kira perlu dipertanyakan. Bagaimana menurut dokter?
Prihatin atas kasus Yuli, ibu rumah tangga di Serang yang meninggal.
Semoga kasus serupa tidak terjadi, dan para pejabat, juga birokrat (ASN/aparatur sipil negara) lebih perhatian pada warga yang terdampak corona.
Semoga netizen sehat semua. Sehat raganya, sehat pikirannya.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews