M. Adib Abdushomad selaku Kepala Sub Direktorat Pengembangan Akademik Direktorat PTKI turut menyampaikan pentingnya mindset AICIS saat ini yakni Global dan Digital.
Penyelenggaraan Annual Internasional Conference on Islamic Studies (AICIS) Tahun 2022 di dua wilayah yaitu Mataram dan Bali yang tentu akan mempunyai nuansa berbeda dengan sebelumnya, di antaranya pelaksanaan di Mataram akan lebih menekankan pada ekspose pendidikan Islam untuk publik luar negeri.
Demikian diungkapkan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama RI Suyitno pada sambutannya secara daring di Kegiatan Implementasi Kurikulum KKNI di Bandung dari 31 Agustus hingga 02 September 2022.
“AICIS di Mataram menjadi perwujudan bahwa PTKIN sangat siap menerima warga asing dan didukung sosoialisasi yang kuat lebih dari cara-cara konvensioanl seperti yang dilakukan beberapa perguruan tinggi bertaraf internasioana,” kata Suyitno.
Adapun di Bali pelaksanaan AICIS akan lebih memberikan pesan kepada dunia bahwa melalui bidang akademik mampu merajut kebersamaan, kebangsaan, ke-Indonesia-an, dan kemanusiaan dari toleransi serta kajian-kajian berbagai agama yang dikemas dalam istilah ‘Denpasar Message’.
“AICIS di Bali akan kita tunjukan ke dunia bahwa bidang akademik relevan mengusung isu-isu inklusifisme, nilai-nilai toleransi, dan kajian-kajian berbagai agama untuk berkontribusi di dalamnya serta bermanfaat untuk kemanusiaan, dan inilah pesan dari Indonesia melalui Denpasar Message”, masih ungkap pria yang pernah menjabat Wakil Rektor UIN Raden Fatah Palembang ini.
Dalam kegiatan ini hadir perwakilan PTKIN sebagai Steering Committee pelaksanaan AICIS 2022 Mataram dan Bali, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Rektor Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, Rektor Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali, Kepala Balai Diklat Keagamaan (BDK) Denpasar, dan unsur Direktorat PTKI secara daring serta luring.
Pada kesempatan ini I Gusti Ngurah Sudiana menyampaikan rasa bangganya diikutsertakan dalam kegiatan internasional ini.
“Untuk kegiatan AICIS Tahun 2022 di Bali ini UHN siap membantu mensukseskan pelaksanaannya, kami akan bangga apalagi secara langsung kami akan dilibatkan dalam kolaborasi seni budaya Islam-Hindu di acara pembukaan, dan penggunaan kampus UHN sebagai lokasi kegiatan AICIS bernuansa harmonisasi multiculture” menurut Rektor UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar ini.
Semantara itu Rektor UIN Mataram di kesempatan yang sama ketika diminta pendapatnya tentang persiapan pelaksanaan AICIS 2022 di Mataram, “Sejak awal dilibatkan sebagai tuan rumah kami selalu berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kegiatan ini tidak hanya sukses tapi membanggakan, karena ini wajah Mataram dan Indonesia di mata Internasional dalam bidang akademik, keagamaan, budaya, dan kemanusiaan yang harus harmonis”, tutur Masnun pria yang juga terkenal humoris.
Di sela-sela kegiatan ini juga M. Adib Abdushomad selaku Kepala Sub Direktorat Pengembangan Akademik Direktorat PTKI turut menyampaikan pentingnya mindset AICIS saat ini yakni Global dan Digital. Alumni S3 Flinders University ini juga memberikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang siap membantu suksesnya penyelenggaraan AICIS 2022.
“Kami ucapkan banyak terima kasih untuk semua stakeholder dan pihak-pihak yang siap membantu dan mendukung suksesnya kegiatan bertaraf internasional ini, dan kami siap berkoordinasi terkait hal-hal yang diperlukan untuk peningkatan wajah akademik Indonesial di dunia internasional ini” tegas pria yang biasa disapa Gus Adib ini.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews