IKN Nusantara Banjir Dukungan, Masyarakat Adat Dayak Se Kalimantan Gelar Deklarasi Akbar

Ketua AMNBB Bartim juga mengimbau kepada masyarakat Nansarunai agar tetap menjaga kebersamaan dan persatuan dalam mensukseskan program pemerintah pusat.

Senin, 31 Januari 2022 | 14:56 WIB
0
150
IKN Nusantara Banjir Dukungan, Masyarakat Adat Dayak Se Kalimantan Gelar Deklarasi Akbar
IKN Nusantara Banjir Dukungan, Masyarakat Adat Dayak Se Kalimantan Gelar Deklarasi Akbar


Masyarakat adat Dayak se-Kalimantan menggelar deklarasi akbar mendukung penetapan Ibu Kota Negara (IKN) pada Senin pagi (31/1/2022). Seluruh perwakilan warga adat Dayak juga setuju atas penetapan nama Nusantara sebagai nama Ibu Kota Negara yang baru.


Berbagai tokoh dan pemuka adat Dayak di Kalimantan mendukung penuh pemindahan IKN ke Kalimantan melalui Deklarasi Akbar. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Hotel Grand Tjokro Balikpapan selama dua hari, sejak tanggal 30 hingga 31 Januari 2022.

Salah satu Ormas Adat di Kalimantan, Aliansi Masyarakat Nansarunai Bela Borneo (AMNBB) Sektor Barito Timur (Bartim) Propinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Pimpinan Hengky A. Garu (Amber) menyatakan dukungannya atas pemindahan IKN ke Kalimantan.

“Kita mengutus sedikitnya 10 orang koordinator, untuk dapat ambil bagian dalam Deklarasi Masal, atas Penetapan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN) oleh Presiden RI,” kata Amber pada Senin (31/1/2022).

Kehadiran AMNBB di Balikpapan, menurut Amber, merupakan wujud nyata dukungan dari warga Nansarunai kepada saudara satu suku yang berada di titik pusat IKN.

“Mari kita kawal proses pemindahan Ibu Kota Nusantara ke Kalimantan Timur tepatnya di Kabupaten Penajam Pasir Utara, dan mari kita halau bersama jika ada pihak – pihak yang ingin menggagalkan keputusan pemerintah ini ” ajak Amber lagi.

Ketua AMNBB Bartim juga mengimbau kepada masyarakat Nansarunai agar tetap menjaga kebersamaan dan persatuan dalam mensukseskan program pemerintah pusat.

“Jangan sampai kita terhasut dan terprovokasi oleh pihak lain yang berupaya memecah belah, atau mengadu domba kita sesama Suku Dayak,” pungkasnya.

***