Ternyata, misteri OSV itu menjadi investasi jalanan sang "street-smart" yang khotimahnya berbuah kegembiraan! Apakah itu OSV?
Istilah OSV ini adalah istilah saya sendiri. Sebagai kepanjangan dari Overseas Study Visit. Arti gampangnya adalah jalan-jalan suka-suka ke mancanegara. Pergi lanjalan ke negara manapun tanpa dibebani agenda. Tanpa target cammacam. Pokoknya, "destination no where". Segalanya kumaha aing lah!
Saya memulainya tahun 1990, saat masih mahasiswa ITB. Kira-kira 2,5 tahun sebelum saya bisa lulus dari kampus ITB dengan drama yang cukup menegangkan. Maklum saja, saya baru bisa lolos dari ITB dengan masa kuliah hampir 7,5 tahun...hiks...hiks...hiks!
Koq bisa begitu? Karena semasa kuliah saya terlalu banyak main bola. Terlalu banyak ngurus bisnis. Terlalu banyak jalan-jalan ke mancanegara. Dari mana duit untuk mengongkosi OSV ini?
Pertama, dari honor menulis di berbagai media massa (tabloid, majalah dan suratkabar). Kedua, dari omset bisnis kecil-kecilan diberbagai kampus.
Jujurly, ide OSV ini terpikir akibat dari kegalauan saya terhadap ancurnya prestasi kuliah saya. Gak yakin banget bakal bisa lulus normal masa studinya. Karena IPK saya setelah dirata-ratakan, ujungnya bakalan pas-pasan. Ya, pas ambyarnya...hihihi
Akibat rasa pesimisme yang tinggi gak bakal diterima jika melamar kerja dibidang desain interior, maka saya nekad memilih strategi "turn around". Alias banting setir di menit-menit akhir masa studi.
Gak akan lah saya menyalahkan kampus ITB, jika setelah wisuda nasib saya amburadul. Saya yakin, gak bakal ada konsultan desain interior yang mau meminang saya yang IPK nya hanya dua koma sekian (dari standar IPK 5). Saya tahu diri lah.
Makanya, momentum "turn around" saya maksimalkan dengan mengeksekusi aktivitas OSV. Jadi OSV ini benar-benar sebagai masa gladi resik. Persiapan banting setir dari cita-cita sebagai desainer interior, berubah menjadi pebisnis. Persisnya, creativepreneur !
Singkatnya, ada lima negara yang saya ngabolangkan bolak-balik demi membangun jejaring bisnis awal. Itu menjadi persekot sukses yang saya cicil dan intensifkan selama 2,5 tahun sebelum lulus kuliah.
Lakukan OSV dalam senyap (Fokus agar gak tergoda dugem). Tutup mulut rapat-rapat (Jangan doyan berdebat/kontensius). Buka mata lebar-lebar (Scan segala fenomena). Bertemanlah dengan siapapun di mancanegara (Silaturahmi adalah rejeki). Ini selaras dengan postulat The Law of Attraction, bukan?
Ternyata, misteri OSV itu menjadi investasi jalanan sang "street-smart" yang khotimahnya berbuah kegembiraan!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews