Dia beserta perilakunya berkubang dan tertawa ria bersama anak, istri, suami, menantu, ponakan, kakak, adik, om dan tante kelompok elit menikmati gaji milyaran dengan duduk enak di Senayan.
Betapa mirisnya, anggota Dewan mempertunjukkan kualitas mental kelas preman pasar. Tidak ada hormat pada orang yang seusia dengan kakeknya. Pak Emil adalah seorang yang diakui kepakarannya jauh sebelum dia duduk enak di parlemen.
Jangan-jangan, kelakuan ini hasil didikan orang tua orang itu tidak pernah mengajarkan dia beretika. Bagaimana hormat kepada orang tua.
Atau jangan-jangan, itu cerminan bagaimana orang itu memperlakukan kedua orang tuanya.
Songong dan kurang ajar.
Orang ini, satu lagi contoh buruk perilaku wakil rakyat . Dia beserta perilakunya berkubang dan tertawa ria bersama anak, istri, suami, menantu, ponakan, kakak, adik, om dan tante kelompok elit menikmati gaji milyaran dengan duduk enak di Senayan. Yang sama sekali tidak menunjukkan rasa risih. Sama dengan orang itu yang sama sekali tidak risih memperlakukan Pak Emil.
Oh.. Dia bukan yang pertama dan terakhir. Masih akan banyak lagi kita saksikan pertunjukan kesongongan dan kepandiran.
Serupa dan sebentuk dengan dia.
Langsung dari Senayan.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews