Sejatinya, Tuhan tengah murka dengan perilaku para orang ini dan memberi mereka pelajaran bagaimana Muslim berislam. Yang penuh dengan perilaku welas asih.
Tuhan turun di Sentul memberikan sentuhan pada orang ini. Dia marah karena orang ini mendorong seorang wanita yang akal dan pikirannya terganggu.
Orang ini menendang wanita tersebut. Membanting handphonenya sampai hancur berkeping-keping. Kemudian mengusirnya keluar dari masjid. Bersama anjingnya. Orang ini memaki sambil bilang anjing itu najis.
Tayangan video kemudian menyebar dan berujung pada penahanan wanita non muslim yang tidak waras atas tuduhan pelecehan agama.
Orang ini dan juga para pendukungnya puas. Mungkin juga tertawa ketika mendapati anjing yang masuk masjid itu mati. Lagi-lagi Tuhan marah menyaksikan kelakuan mereka.
Tuhan mencabut nyawa sang anjing lewat tangan kejam manusia. Hidung dan mulutnya dihajar.
Kita tahu titik lemah anjing adalah bagian hidungnya. Ketika dipukul kumpulan syaraf di hidung akan melumpuhkan semua organ tubuh sang anjing. Bak tersengat listrik, anjing itu mati dengan mengeluarkan darah dari mulut dan hidungnya.
Tuhan mengangkat nyawa sang anjing dan menempatkan dia dalam kedudukan mulia. Agar orang ini dan jemaah masjid itu mengenang sang anjing dari masa ke masa. Karenanya, lewat perantara, tangan Ilahi memberikan masjid itu karpet baru agar semua jemaah yang datang mengenang budi baik sang anjing.
Orang itu juga mendapat "hadiah" umrah Sebuah perjalanan ke rumah Allah yang mungkin tadinya hanya berhenti pada mimpi ketika orang ini membersihkan masjid.
Jika dia di Makkah tadi, sangat bisa jadi dia akan menemukan anjing-anjing berkeliaran di sekitar Masjidil Haram. Bahkan masuk teras masjid.Kita berharap orang ini mengusap jenggotnya seraya minta ampun kepada Tuhan. Dan sadar betapa kejam perbuatan dia terhadap wanita dan anjingnya.
Betapa kejam dia mengusir atas nama kemuliaan masjid yang justru bisa dilihat sebagai pemujaan berhala baru. Memuliakan bangunan tapi tidak memuliakan yang harusnya dimuliakan.
Masjid dapat karpet baru dan pergi umroh karena anjing dengan demikian justru merupakan peringatan Allah pada orang ini.
Bukan hadiah dari Allah.
Bahwasanya binatang yang dia anggap hina justru mengantarkannya ke "rumah Allah" yang dia idam-idamkan dan dia lantunkan dalam doa-doa setiap kali sholat.
Dan pastinya dalam otak orang ini akan terpatri gambar Masjidil Haram dan anjing si binatang haram. Yang selalu muncul bersebelahan dalam kenangan. Sepanjang masa.
Dan Sang Majikan sedang menghukum orang ini dan jemaah masjid lewat sarana yang banyak orang sebut sebut sebagai hadiah atau barokah dengan karpet baru dan pergi umrah
Sejatinya, Tuhan tengah murka dengan perilaku para orang ini dan memberi mereka pelajaran bagaimana Muslim berislam. Yang penuh dengan perilaku welas asih.
Kita berharap dia mendapat hidayah di Mekkah agar perilaku dia berubah.
Semulia perilaku anjing yang selalu setia dan tunduk pada perintah majikannya.
Budi Setiawan
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews