Anak Berhenti Kuliah

Jadi, kalau anak minta berhenti kuliah, jangan panik. Mungkin itu jalan terbaik buat dia. Yang harus Anda tekankan kepada mereka adalah, jangan berhenti belajar.

Minggu, 1 September 2019 | 14:34 WIB
0
672
Anak Berhenti Kuliah
Ilustrasi berhenti kuliah (Foto: Fimela.com)

Pagi-pagi saya dapat pesan di Facebook messenger, keluhan seseorang tentang keponakannya yang ingin berhenti kuliah. Saya ditanya, bagaimana memotivasinya? Bapak anak tersebut katanya sudah merasa jadi bapak yang gagal.

Bagaimana memotivasinya?

Saya tidak bisa memotivasi orang, karena saya bukan motivator. Saya hanya bisa mengajak orang berpikir. Kalau saya bertemu anak tadi, saya akan tanya, dia mau apa. Orang hidup harus punya sesuatu untuk menjalani hidupnya. Ia harus punya penghasilan. Tak hanya itu. Ia harus punya rencana jangka panjang bagi hidupnya.

Bagaimana dia memperoleh penghasilan, apa rencana jangka panjang dia, sepenuhnya pilihan dia secara bebas. Dia bebas memilih, dan dia bertanggung jawab atas pilihan itu. Kuliah hanyalah satu jalan untuk mempersiapkan hidup. Ada banyak jalan lain. Yang penting adalah, dia punya tanggung jawab untuk menjalaninya.

Banyak orang tua yang gelap pikiran, seolah hidup hanya bisa disiapkan dengan kuliah. Banyak pula yang salah kaprah, mengira kalau anaknya sudah kuliah, maka dia sudah siap untuk hidup. Salah!

Banyak yang kuliah, tapi sebenarnya tidak punya rencana apapun, dan tidak pula mempersiapkan masa depan. Banyak yang lulus kuliah, tapi akhirnya menganggur.

Yang perlu diajarkan pada setiap anak adalah, mereka harus menetapkan tujuan, jalan hidup yang akan mereka tempuh. Saya menyebut ini mimpi (dream). Lalu ia harus tahu apa yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan itu, apa konsekuensi pilihan itu. Ini namanya visi.

Ia harus membuat rencana untuk mengumpulkan segenap syarat dan kebutuhan untuk mencapai mimpi itu, mengeksekusinya, memastikan setiap tahap dalam rencana itu mencapai target hasil yang diinginkan. Ia harus membangun kebiasaan-kebiasan agar semua itu bisa dijalani dengan baik. Ini adalah rumus "from dream to habits".

Untuk menjalani hidup, seseorang harus belajar. Belajar tidak hanya melalui kuliah. Keahlian tidak selalu bersifat akademis. Anak yang hendak berhenti kuliah harus ditanya, apakah dia mencari suatu jalan lain, atau sekadar mencari tempat untuk melarikan diri. Kalau berhenti kuliah untuk melarikan diri, itu bodoh. Tak ada manusia yang bisa lari dari kehidupannya sendiri.

Kalau anak punya tujuan dan rencana yang bagus, orang tua harus mendukung. Kalau rencananya masih kabur, orang tua harus membantu memperjelasnya. Kalau ia sebenarnya hendak melarikan saja, maka beri tahu dia bahwa dia tidak bisa lari dari kehidupannya sendiri.

Hidup itu perjuangan. Kau berjuang sekarang, mungkin hidupmu akan lebih mudah di masa depan. Kau tak mau bersulit-sulit sekarang, mungkin hidupmu akan sulit di masa depan. Mau jalan hidup yang mudah? Jadilah bangkai bernyawa.

Jadi, kalau anak minta berhenti kuliah, jangan panik. Mungkin itu jalan terbaik buat dia. Yang harus Anda tekankan kepada mereka adalah, jangan berhenti belajar.

***