Jika nalar saya sudah hilang dari kepala saya, titik kesadisan sampai mana yang akan sanggup saya lakukan.
Kita boleh tidak menyukai (mengingkari) sesuatu/seseorang, karena berbagai alasan, apalagi alasan yang membawa manfaat.
Tapi jangan membenci.
Atau bolehlah membenci, tapi sekedarnya saja. Jangan sampai kebencian tersebut menguasai diri kita. Merubah pola pikir & perilaku kita.
Karena apa? Sama seperti mencinta, kebencian itu bisa menghilangkan nalar hingga ke titik minus.
Seseorang dalam keadaan normal, mungkin untuk membunuh tikus dan serangga yang mengganggu pun dia tidak tega (itu saya).
Namun dalam situasi lain... Saat marah, emosi, terhasut, terprovokasi, dalam kerumunan.. ketika ia memelihara kebencian dan situasi lain tersebut memancingnya keluar, ia tidak akan pernah tahu dan membayangkan apa yang akan mampu ia lakukan.
Semuanya akan berlangsung cepat, di luar kendali dan bahkan tidak sadar apa yang ia sedang lakukan. Seperti sebuah pembunuhan tanpa rencana.
Ia mungkin bisa saja sanggup membakar manusia hidup-hidup. Menusuk orang berkali-kali hingga mati lalu memutilasinya.
Melakukan penyiksaan yang sangat sadis di luar batas kemanusiaan dan semakin korban menjerit kesakitan justru ia menikmatinya.
Bukan, ia bukan seorang psikopat. Ia tidak memiliki gangguan mental sama sekali.
Itu hanya sebuah rasa kebencian yang meluap keluar karena dipicu oleh sesuatu. Setiap orang bisa mengalaminya, dalam situasi apapun.
Misalnya, anda membenci perempuan bercadar. Lalu pada siang yang cerah saat anda makan siang di sebuah foodcourt, tertangkap oleh massa perempuan bercadar kedapatab mencuri. Seketika itu juga kebencian anda meluap dan sanggup menelanjangi perempuan tersebut di depan umum.
Anda tidak kasihan sama sekali pada perempuan yang wajahnya menatap anda, mengiba meminta dibelaskasihani..
Nalar anda sudah hilang dan dikuasai kebencian.
Situasi semacam itu bisa terjadi pada siapa saja. Tidak perlu menjadi seorang psikopat atau bipolar.
Saya kadang juga suka membayangkan.. Jika nalar saya sudah hilang dari kepala saya, titik kesadisan sampai mana yang akan sanggup saya lakukan. Astaghfirullah.
Jangan membenci berlebihan.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews