Jakarta - Maison Chopard perusahaan jam tangan dan perhiasan asal Swiss bekerja sama dengan CTC Indonesia, membangun sekolah yang dibangun dari donasi sebesar 188 ribu dolar AS.
Salah satunya yakni PAUD Al Fatih Sunnah, sebuah taman kanak-kanak yang diubah menjadi sekolah ramah lingkungan dengan menggunakan balok-balok yang terbuat dari sampah plastik.
Sekolah ini sekarang memiliki dua ruang kelas yang nyaman yang terbuat dari bata ramah lingkungan (terbuat dari sampah plastic), toilet, mainan edukatif, dan taman bermain.
Dari dua ruang kelas tersebut, setiap ruang kelas yang dibangun menggunakan bahan balok yang dapat mengurangi 1-2 ton sampah plastik dari lingkungan.
Fasilitas yang ditingkatkan tidak hanya secara lansung bermanfaat bagi anak-anak, tetapi juga meningkatkan keamanan dan kenyamanan lingkungan belajar.
Infrastruktur yang lebih baik akan memfasilitasi akreditasi, yang akan menguntungkan para guru dan siswa karena ini adalah salah satunya taman kanak-kanak di Desa Wureh, kecamatan Adonara Barat.
Selain itu, dalam kolaborasi dengan CTC PT Fastdata Teknologi Asia juga dilakukan perluasan sekolah SD Antara Pustaka. Sejak program pembangunan kembali dimulai pada bulan Januari 2022, sebanyak 817 anak telah menerima manfaat dari fasilitas yang ditingkatkan dan lingkungan belajar yang kondusif.
Dukungan Chopard dan CTC untuk perluasan SD Antara Pustaka meliputi pembangunan ruang kelas, 12 toilet, perpustakaan dan ruang koneksi internet teknologi tinggi.
Kehadiran ruang koneksi internet memiliki arti penting karena hal yang sangat langka di antara sekolah-sekolah di wilayah Adonara.
Ruang koneksi internet berfungsi sebagai tempat menarik bagi siswa, mendorong pengetahuan terhadap dunia luar, keterampilan literasi dan eksplorasi dunia yang kita kenal.
Managing Director Asia dan Oseania di CTC, Ellon Pittburn mengatakan apa yang dilakukan dalam kolaborasi ini sejalan denagn komitmen Chopard dan CTC.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews