Saat ini, seluruh Desa yang ada di Krayan Tengah ada delapan Desa. Dasar penulisan Mengenal Budaya Dayak Lengilu di Dataran Tinggi Borneo.
Dalam proses penerbitan, buku karya putra Dayak Lengilu/Lengilo' oleh Yudan Frans Rining dan Lio Bijumes. Dengan judul Mengenal Budaya Lengilu di Dataran Tinggi Borneo. Menghimpun kearifan lokal yang selama ini mulai pudar ditengah tantangan zaman.
Melalui buku ini, penulis ingin memperkenalkan salah satu keberagaman dan tradisi tentang Budaya Dayak Lundayeh Sub. Lengilu/Lengilo’ yang sarat dengan kebudayaan unik, terletak di Krayan Tengah, Kecamatan Krayan Tengah, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Dayak Lundayeh Sub. Lungilu Krayan Tengah Kec. Krayan Selatan terdiri dari tiga Lokasi Desa yaitu:
Lokasi Desa Ba'Liku.
Lokasi Desa Binuang dan,
Lokasi Desa Long Padi.
Adapun lokasi tersebut terbagi menjadi beberapa Desa, Lokasi Ba' Liku terdiri dari: Desa Ba' Liku, Desa Pa' Yalau, dan Desa Long Rian. Lokasi Binuang terdiri dari: Desa Binuang, Desa Pa' Milau dan Desa Long Mutan. Lokasi Long Padi terdiri dari: Desa Long Padi dan Desa Tang Badui.
Saat ini, seluruh Desa yang ada di Krayan Tengah ada delapan Desa. Dasar penulisan Mengenal Budaya Dayak Lengilu di Dataran Tinggi Borneo. Karya ini hadir sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan bagi siapapun yang membacanya.
"Kearifan lokal bisa dipahami sebagai ide lokal yang arif, penuh kearifan, atau nilai-nilai yang baik, yang mendarah daging dan diamati oleh setiap kolektifnya."
Membuat pembaca merasakan, mengenal, dan memahami bahwa ternyata ada nilai-nilai kearifan lokal yang ada di Dataran Tinggi Borneo yang tersembunyi, namun memiliki sejarah yang panjang bagi manusia Lengilu/Lengilo’.
Buku yang sekarang ada dihadapan Anda saat ini merupakan buku hasil perjalanan panjang, penulis telah mengumpul data sejak tahun 1992-2022.
Adapun bagian-bagian isi dalam buku ini:
Nah, apa saja dan bagaimana pengetahuan lokal yang ada di Krayan Tengah? Mari kita baca buku ini.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews