Konsolidasi Elit

Itu yang mungkin disebut doktor ilmu politik teranyar dari UGM, DR. Willy Purna Samadhi, sebagai disorientasi. Lebih dalam rangka konsolidasi elite. Bukan konsolidari masyarakat warga.

Sabtu, 29 Januari 2022 | 13:02 WIB
0
145
Konsolidasi Elit
Panjat sosial (Foto: Facebook.com)

Kita terus akan sibuk dengan perdebatan demi perdebatan, yang pada dasarnya lebih karena suka dan tidak suka. Bukan karena sama-sama suka atau sama-sama tidak suka. Bayangkan kalau kita berdebat dengan asyik mengenai tongseng kambing yang sama-sama kita sukai karena lezatnya.

Tidak untuk pansos, apalagi untuk membranding diri, dengan menyuruh anak buah membelikan makanan apa yang disukai Remy Sylado yang lagi terbaring sakit. Dan kemudian "videokan itu semua, nanti aku lihatnya!"

Benar-benar sesuatu yang susah dipahami, yang dalam istilah Yunani disebut; esoteris, atau esoterik. Ditulis disebuah jurnal pula.

Bagi mereka yang dapat duit sebagai konsultan politik, pasti bisalah melakukan teori dan strategi marketing kek gitu. Hanya dibutuhkan ke-tega-an. Sebagaimana mereka bisa membuat yang nothing menjadi winner dalam kontestasi politik.

Tapi ada yang tak lebih dari dua bulan, sejak dilantik jadi pejabat pemerintah, ketangkep KPK. Itu mah bukan demokratisasi.

Jika pun berdalih mendidik kesadaran politik warga-negara, cara yang ditempuh penuh kelindan, yang dalam istilah Remy Sylado, tidak sangkil dan mangkus. Karena rakyat hanya diperbodoh dan dipermainkan.

Itu yang mungkin disebut doktor ilmu politik teranyar dari UGM, DR. Willy Purna Samadhi, sebagai disorientasi. Lebih dalam rangka konsolidasi elite. Bukan konsolidari masyarakat warga.

Tidak hanya dalam politik, melainkan juga dalam sastra pun, senirupa pun, komunitas minuman sachetan pun. Ahay, sakit!

Rhoma Irama, dalam lagu 'Misteri Cinta' seolah filsuf Indonesia Kuno bersabda; "Siksa derita dan seribu bahagia terpendam dalam misteri cinta, banyak manusia yang dibuai dan dilanda tanpa tahu hakikinya cinta." Ah, ah, ah, ndangdhut emang ndhutndang!

Sunardian Wirodono