Semua campuran itu akan membuat air minum kita menjadi alkali. Tubuh yang alkali tidak disukai oleh bakteri, virus, dan jamur.
Beberapa waktu lalu saya mendengar kabar kelangkaan Vitamin C di Indonesia. Ini terjadi di musim pandemi Covid19 aka Virus Corona melanda dunia. Saya sedih mendengar berita ini. Mengapa? Karena Indonesia ini tanahnya subur. Punya banyak koleksi buah-buahan tropis yang dikagumi dunia dan multi khasiat pada kesehatan. Kaya nutrisi, dari vitamin, mineral sampai serat.
Kalau sampai langka, pasti itu terjadi karena memang situasi kondisi darurat, Indonesia yang tidak siap menghadapi serbuan Virus Corona melanda lebih dari 230 juta penduduknya.
Apa yang disebut Herd Immunity, kemampuan imun tubuh untuk melawan tidak semudah yang dipikirkan orang. Di Indonesia yang kesadaran hidup sehat dan rajin vaksin masih kurang. Apalagi kalau virus ini jenis ganas dan pandemik. Mau dilawan dengan herd imunnity itu bagi saya sesuatu yang mustahil.
Apalagi untuk mereka yang sudah punya penyakit bawaan seperti kolestrol, tekanan darah tinggi, diabetes, asma, pankreas, hati, jantung, low immune, tumor, kanker, dan penyakit-penyakit serius lainnya yang mengancam kematian. Bertahan untuk hidup seperti seleksi alam yang disebut herd immunity menurut saya sangat tidak adil dan jahat. Tetapi, apa mau dikata?
Semoga karenanya ada kesadaran untuk hidup sehat. Ada kesadaran pentingnya mengasup makanan-makanan bernutrisi sehat ke dalam tubuh setiap hari. Gaya hidup sehat menjadi sebuah kewajiban. Dirumah-rumah berpekarangan, mulai ada kesadaran menanam buah-buah dan sayur-sayuran sumber vitamin C.
Ada pemahaman bahwa ingin hidup sehat dan panjang umur itu diraih dengan ketekunan bergaya hidup sehat setiap hari.
Kembali ke sumber Vitamin C yang langka dijual, maka sudah saatnya kita mengkonsumsi vitamin C dari sumber segar: buah dan sayur. Indonesia memang memiliki banyak jenis buah dan sayur yang tidak hanya kaya dengan vitamin C, tetapi juga kaya dengan nutrisi Zinc, Magnesium dan Potassium yang penuh serat dan kaya anti oksidan, yang ampuh membangun daya imun tubuh melawan penyakit.
Buah-buahan sumber Vitamin C adalah semua jenis keluarga citrus (jeruk). Kemudian mangga, Stroberi, Pepaya, Pisang, Kiwi, Jambu Kelutuk dan Jambu Air, Belimbing, Apel Hijau, Nangka, Nanas, Kedondong, Sirsak, buah Delima, Sawo, Manggis, Markisah, dan lain-lain menjadi aneka pilihan di kala musimnya berbuah.
Sedangkan sayur-sayuran yang dijagokan mengandung banyak vitamin C adalah keluarga Cabe (cabe rawit, cabe merah, cabe hijau, cabe jalapeno, paprika), Tomat, Pare, Sereh, daun pepaya, keluarga kol (kol, kohlrabi, brussel sprout, kembang kol, brokoli), keluarga sawi (bok choy, kubis, daun collard green, daun kale, sawi pahit), selada air, dan daun seledri,
Trik lain adalah dengan membuat tubuh kita sealkali mungkin setiap hari. Cara paling sederhana adalah dengan membiasakan mencampur air minum kita dengan irisan timun, atau bengkuang, atau 1/8 sendok sendok tehbaking soda dan 1 sendok makan perasan jeruk nipis dalam 300 ml air siap minum.
Semua campuran itu akan membuat air minum kita menjadi alkali. Tubuh yang alkali tidak disukai oleh bakteri, virus, dan jamur. Mereka akan mati sendiri karena tubuh yang mereka masuki tidak menyediakan tempat untuk hidup bagi mereka.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews