Masyarakat seharusnya sejak dulu mendesak pemerintah untuk LOCKDOWN semua akses dan sistem keuangan agar uang Rakyat tidak bisa dimanipulasi dan dirampok oleh para koruptor.
Yang tidak kalah bahaya adalah virus rakus yang berasal dari hewan tikus, yaitu virus korupsi. Virus tikus ini sudah merajalela menyerang hampir semua instansi plat merah.
Virus rakus yang berasal dari hewan Tikus juga berbahaya bagi bangsa ini. Bahkan virus tikus ini juga merupakan pandemik karena terjadi di banyak negara. Cina juga pernah diserang virus tikus. Di Hongkong tahun 1970-an bahkan virus tikus ini merajalela menjangkiti kepolisian Hongkong. Tetapi, Cina tegas dan keras menghukum mati para pelaku korupsi.
Masyarakat seharusnya sejak dulu mendesak pemerintah untuk LOCKDOWN semua akses dan sistem keuangan agar uang Rakyat tidak bisa dimanipulasi dan dirampok oleh para koruptor.
Inilah salah satu penyebab negara ini miskin sehingga tak mampu memberikan fasilitas sekolah gratis bagi seluruh rakyat. Tak mampu berikan pengobatan gratis bagi semua rakyat. Tak mampu melaksanakan UU dalam mengurus anak-anak jalanan dan orangtua jompo.
Setiap anak bangsa di atas bumi ini yang takut akan virus corona, maka seharusnyalah takut pula terhadap virus tikus yang mampu menimbulkan penyakit miskin melarat dan bodoh, kurang gizi, tak punya uang berobat....
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews