Manipulasi Sejarah Nasional

Mudah-mudahan sejarah perjuangan Liem Koen Hian dan tiga tokoh Tionghoa peranakan lain di BPUPK diluruskan.

Selasa, 18 Agustus 2020 | 20:34 WIB
1
347
Manipulasi Sejarah Nasional
Liem Koen Hian (Foto: merdeka.com)

Sungguh tragis nasib Liem Koen Hian, tokoh pergerakan nasional keturunan Tionghoa yang perjuangannya dihapus dalam buku pelajaran sejarah nasional.

Semalam saya kebetulan mengikuti paparan Didi Kwartanada, sejarawan yang menggali sepak terjang Liem Koen Hian. Ia menunjukkan bukti betapa di buku pelajaran sejarah nasional tahun 1975 dan 1977 masih disebutkan adanya empat tokoh Tionghoa Peranakan (termasuk Liem Koen Hian) menjadi wakil di BPUPK bersama seorang tokoh keturunan Arab (AR Baswedan, kakek Anies Baswedan).

Tapi kemudian oleh Nugroho Notosusanto pada era kekuasaan Soeharto, kata "empat golongan Cina" diganti menjadi "empat golongan Arab". Dan ini berlanjut hingga buku Sejarah Nasional tahun 2010 dan 2012 di era Presiden SBY.

Awal Oktober 2019 lalu Didi Kwartanada dan saya kebetulan mengikuti suatu konferensi internasional Tionghoa Peranakan Indonesia yang diadakan Herbeth Feith Center Monash University Melbourne.

Fakta penghilangan nama Liem Koen Hian dan tiga tokoh Tionghoa di BPUPK ini diungkapkan oleh Didi Kwartanada. Dan ini membuat Dirjen Kebudayaan Dr Hilmar Farid terperangah. Ia menyatakan siap merevisi sejarah nasional yang dimanipulasi ini.

Ia membutuhkan pernyataan/petisi yang ditandatangani oleh para peserta konferensi. Sayangnya kemudian ada kabinet baru. Walaupun Hilmar Farid masih Dirjen Kebudayaan, namun sayangnya Direktorat Sejarah Kemendikbud malah dihilangkan.

Mudah-mudahan sejarah perjuangan Liem Koen Hian dan tiga tokoh Tionghoa peranakan lain di BPUPK diluruskan.

Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Apalagi memalsukannya.

Silakan menyimak rekaman Webinar semalam di tautan Youtube di bawah ini: