Mintalah semua orang yang datang ke klinik atau RS untuk menceritakan riwayat perjalanan dan medis secara apa adanya. Jangan ada yang ditutup-tutupi.
Gara-gara pasien yang tidak jujur, banyak dokter dan perawat RS yang menjadi korban virus corona.
Dokter dan perawat yang terpapar corona ternyata tidak semata akibat kurangnya APD, tapi juga ada faktor pemicu lain yaitu ketidakjujuran para pasien.
Banyak pasien yang memiliki gejala seperti perut sakit atau demam, lalu datang ke rumah sakit, tapi tidak secara jujur menceritakan riwayat perjalanan maupun kesehatannya.
Untuk memastikan seorang pasien positif kena virus corona atau tidak, butuh waktu beberapa hari, menunggu hasil tes.
Dokter yang memeriksa tidak bisa serta-merta menegakkan diagnosa, bahwa orang yang sakit perut pasti kena corona. Apalagi kalau pasien tidak mau menceritakan riwayat perjalanan dan kesehatannya secara detail.
Dokterpun akhirnya menganjurkan si pasien dirawat di ruang rawat inap biasa (bukan ruang isolasi), dengan penanganan biasa tanpa standar penanganan corona.
Para dokter, perawat dan petugas RS yang merawatnya juga tidak menggunakan APD.
Begitu hasil tes dinyatakan positif corona, gemparlah seisi RS. Begitu jejak perjalanan pasien terdeteksi, gegerlah seluruh RS. Begitu hasil tes di RS lain terungkap, menangislah seluruh RS.
Si dokter marah, perawat marah, RS marah pada pasien itu. Tapi semua sudah terlambat. Banyak dokter dan perawat yang akhirnya terpapat dan jadi korban.
Buat semuanya, marilah kita jujur. Juga saat kita memiliki gejala dan terpaksa harus ke dokter atau RS. Ceritakan semuanya pada dokter atau perawat, selengkapnya. Jangan ada yg ditutupi.
Dengan kita jujur, kita menyelamatkan nyawa banyak orang. Juga menyelamatkan nyawa perawat dan dokter, yang telah menyelamatkan nyawa kita.
Buat Gugus Tugas Covid -19 dan relawan, Mas Irwan Julianto ayo kita terus suarakan pentingnya kejujuran oleh setiap pasien yang datang ke klinik atau ke RS.
Mintalah semua orang yang datang ke klinik atau RS untuk menceritakan riwayat perjalanan dan medis secara apa adanya. Jangan ada yang ditutup-tutupi.
Salam sehat, mari jujur, lawan corona!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews