Semarang – Sebanyak 108 mahasiswa Program Studi D3 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Keperawatan Holistik selama dua hari, Rabu–Kamis (30 Juli–1 Agustus 2025). Kegiatan ini menghadirkan pendekatan baru dalam pendidikan keperawatan, yakni menggabungkan ilmu medis dengan kearifan lokal melalui pembelajaran di industri jamu, batik, dan madu.
Pada hari pertama, mahasiswa mengunjungi Pabrik Jamu Sidomuncul, Ungaran, Jawa Tengah. Di lokasi ini, mereka tidak hanya menyaksikan proses produksi berbagai varian jamu, tetapi juga melakukan simulasi riset sederhana untuk memahami cara pengujian khasiat produk herbal. Diskusi bersama tim riset Sidomuncul membuka wawasan mahasiswa mengenai pentingnya hilirisasi jamu agar memiliki landasan ilmiah yang kuat.
Kaprodi D3 Keperawatan Unimus, Dr. Yunie Armiati, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.MB, menegaskan bahwa kegiatan ini berbeda dari tahun sebelumnya. “Kami ingin mahasiswa tidak hanya fokus pada keterampilan klinis, tetapi juga mampu melihat keperawatan secara holistik—mengaitkan kesehatan dengan herbal, budaya, hingga inovasi lokal. Ini adalah bentuk pembelajaran kontekstual yang sesuai perkembangan zaman,” jelasnya.
Perwakilan Sidomuncul, Asri, yang mendampingi mahasiswa selama kunjungan, mengapresiasi kegiatan ini. “Kami menyambut baik kedatangan Unimus. Sidomuncul terbuka untuk kerja sama dengan perguruan tinggi, khususnya di bidang riset dan pengembangan produk,” ujarnya.
Pada hari kedua, rombongan melanjutkan kunjungan ke UMKM Sentra Batik dan UMKM madu Ashifa di Magelang. Mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung membatik sederhana, memahami filosofi motif batik dalam menjaga keseimbangan mental, serta mempelajari proses budidaya lebah hingga menghasilkan madu siap konsumsi.
Bagi mahasiswa, pengalaman ini memberikan nilai tambah. “Kami belajar banyak hal, dari cara produksi jamu sampai praktik panen madu. Semua itu membuka wawasan baru bahwa keperawatan bisa dipadukan dengan kearifan lokal untuk melahirkan inovasi layanan kesehatan,” ungkap Putri, salah seorang peserta.
Selain praktik lapangan, mahasiswa juga mengikuti refleksi akademik, diskusi kelompok, dan penyusunan mini-proyek inovasi terkait pemanfaatan jamu, batik, dan madu dalam praktik keperawatan holistik.
Rangkaian kegiatan turut diselingi kunjungan ke Picnic Land Gunung Kidul dan Pasar Malioboro Yogyakarta, yang memperkenalkan potensi wisata dan kerajinan lokal. Hal ini semakin memperluas pemahaman mahasiswa mengenai hubungan erat antara kesehatan, budaya, dan ekonomi kreatif masyarakat.
Dengan konsep ini, KKL Prodi D3 Keperawatan Unimus diharapkan mampu melahirkan lulusan yang tidak hanya kompeten di bidang klinis, tetapi juga memiliki perspektif holistik, inovatif, dan siap mengintegrasikan ilmu keperawatan dengan kearifan lokal untuk menjawab tantangan kesehatan di Indonesia.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews