Bandar Lampung - Yayasan Alih Teknologi (Altek) Bandar Lampung menaungi Universitas Malahayati Bandar Lampung angkat bicara terkait kabar beredar adanya dualisme kepengurusan dan kepemimpinan pada yayasan maupun kampus setempat.
Sebagai adek kandung Dr(HC) H.Rusli Bintang yang ditugaskan dalam hal ini yaitu Zulkarnaini Bintang mengatakan, Pendiri sekaligus Ketua Pembina Yayasan Altek Bandar Lampung dan Universitas Malahayati Bandar Lampung, Dr (HC) H.Rusli Bintang telah menunjuk dan menetapkan masing-masing pimpinan pada yayasan maupun universitas setempat.
"Saya menegaskan tidak ada dualisme dalam Kepengurusan Yayasan Alih Teknologi Bandar Lampung maupun kepemimpinan Universitas Malahayati Bandar Lampung," ujarnya, Jumat (7/2/2025).
Berdasarkan akta notaris dibuat pada 4 November 2024, pendiri yayasan telah menunjuk Ir.H.Musa Bintang, MM sebagai Ketua Umum Yayasan Altek Bandar Lampung yang dipercaya melaksanakan segala kepengurusan yayasan.
Kemudian sebagaimana Surat Keputusan Nomor 075/SK/ALTEK/X/2024 tertanggal 14 Oktober 2024, pendiri melalui para pengurus juga telah menunjuk dan menetapkan Dr. Achmad Farich, dr.,MM sebagai Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung, untuk melaksanakan roda pendidikan pada salah universitas swasta ternama di Bandar Lampung tersebut.
Ihwal penunjukan dan penetapan ini, Zulkarnaini Bintang menyampaikan, pendiri sekaligus Ketua Pembina Dr.(HC). H.Rusli Bintang tidak pernah menginginkan atau memperbolehkan istri dan anaknya, untuk menduduki jabatan pada pengurus, pengawas Yayasan Altek Bandar Lampung maupun jabatan struktural pada Universitas Malahayati Bandar Lampung.
Para anak dan istri dimaksud ialah Hj Rosnati Syeh, Ruslan Junaedi, Eli Zuana, Maidayani, Muhammad Kadafi, M Rizki, dan M Ramadhana.
"Nama-nama tersebut sudah tidak lagi menjadi bagian dari Pengurus Yayasan Altek Bandar Lampung yang juga sebelumnya sudah di informasikan kepada mereka semua," tegas Zulkarnaini Bintang.
Lebih lanjut ditegaskan kepada seluruh pengurus Altek Bandar Lampung, Civitas Akademik Universitas Malahayati Bandar Lampung, Staf dan Karyawan Universitas Malahayati Bandar Lampung, stakeholder dan pihak-pihak lainnya untuk tidak melaksanakan segala perintah apapun dari nama-nama tersebut.
"Kami tegaskan, bagi yang tidak mentaati ketentuan, kami akan mengambil tindakan serta upaya hukum yang tegas sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia," katanya.
Zulkarnaini Bintang menambahkan, upaya dan langkah semacam ini guna menjamin kepastian hukum dan perlindungan hukum, serta terjaminnya pelaksanaan ketentuan sesuai aturan yayasan maupun kampus setempat.
"Dalam hal ini, kami telah menunjuk tim advokat dan konsultan hukum, untuk dapat bertindak melakukan segala langkah-langkah hukum yang diperlukan," tegas Zulkarnaini Bintang.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews