Dalam lima tahun ke depan interaksi sosial VR akan menjadi hal yang biasa, bukan niche.
Penelitian baru menunjukkan banyak orang lebih nyaman berbicara dengan avatar daripada orang sungguhan.
Jika Anda merasa membuka diri terhadap terapis terlalu menakutkan, penelitian baru menunjukkan bahwa Anda tidak sendirian -- dan Anda mungkin akan segera memiliki pilihan baru.
Studi Edith Cowan University (ECU) menemukan 30 persen orang lebih suka berbicara tentang pengalaman negatif dengan avatar realitas virtual (VR), daripada seseorang.
Para peneliti membandingkan interaksi sosial di mana orang-orang terlibat dalam percakapan VR versus tatap muka.
Mereka menggunakan teknologi full face and body motion capture untuk membuat 'avatar gerakan realistis' yang sangat mirip dengan rekan kehidupan nyata mereka, kemudian menganalisis bagaimana orang berinteraksi dengan avatar dibandingkan dengan manusia.
Peneliti psikologi dan komunikasi Dr Shane Rogers mengatakan para peserta menilai pengalaman mereka berdasarkan faktor-faktor seperti kenikmatan, pemahaman yang dirasakan, kenyamanan, kecanggungan, dan sejauh mana mereka merasa mengungkapkan informasi tentang diri mereka sendiri.
"Secara keseluruhan orang menilai interaksi sosial VR mirip dengan interaksi tatap muka, dengan pengecualian kedekatan, di mana orang cenderung merasa sedikit lebih dekat satu sama lain saat tatap muka," kata Dr Rogers.
Sementara teknologi VR telah ada selama beberapa waktu, Dr Rogers mengatakan penelitian ini menyarankan bahwa menggunakan penangkapan gerak untuk meningkatkan VR dapat melontarkannya ke dalam kehidupan kita sehari-hari.
"Teknologi ini memiliki potensi untuk aplikasi luas di sejumlah bidang seperti percakapan santai, bisnis, pariwisata, pendidikan dan terapi," kata Dr Rogers.
"Studi ini menemukan bahwa 30 persen orang lebih suka mengungkapkan pengalaman negatif melalui VR. Ini berarti bahwa terapi mungkin dibuka untuk orang baru yang tidak merasa nyaman dengan interaksi tatap muka tradisional.
"Ini mungkin juga memungkinkan terapis untuk melakukan terapi lebih efektif di kejauhan, karena seseorang dapat berada di ruang terapis (dalam realitas virtual) sambil duduk di rumah mereka sendiri."
Dr Rogers mengatakan dia berharap dalam lima tahun ke depan interaksi sosial VR akan menjadi hal yang biasa, bukan niche.
"Komputer yang lebih kuat menjadi lebih terjangkau, headset dan periferal VR terus berkembang, dan platform perangkat lunak interaksi VR yang lebih ramah pengguna tersedia dan diperbarui," katanya.
Langkah selanjutnya dalam penelitian ini adalah menyelidiki lebih lanjut bagaimana aspek avatar (kesetiaan gerakan dan grafik) memengaruhi pengalaman pengguna, serta penyelidikan lebih lanjut tentang potensi VR untuk pengaturan terapeutik.
(Materials provided by Edith Cowan University)
***
Solo, Selasa, 18 Januari 2022. 10:27 am
'salam sehat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews