Karena itu, kalau hidup bisa dipermudah, mengapa dipersulit dengan membiarkan pikiran dan hati kita dicemari oleh rasa suka dan tidak suka?
Jangan Biarkan Hati Kita Galau
"Like or dislike" suka atau tidak suka,tidak dapat dihindari dalam perjalanan hidup kita. Betapapun besarnya hasrat hati untuk menjadi orang baik tetap saja ada orang yang tidak suka melihat kita.Sebaliknya,ada juga ada orang yang tidak kita sukai.
Sebagaimana tidak mungkin ada orang yang dapat memaksa kita untuk menyukainya maka timbal baliknya adalah bahwa kita juga tidak mungkin dapat memaksa orang lain menyukai diri kita.
Karena apa yang baik ,menurut kita belum tentu baik dalam pandangan orang lain. Bahkan tidak jarang keinginan hati untuk menolong orang lain,dapat menyebabkan orang tidak menyukai kita, karena merasa tersinggung.
Tak Usah Dihiraukan
Merisaukan karena ada orang yang tidak menyukai diri kita, akan menyebabkan kita tidak dapat tidur dengan nyenyak.
Padahal kita tahu bahwa adalah mustahil dapat memaksa semua orang untuk menyukai diri kita. Karena selama dunia terkembang belum ada satupun manusia yang mampu mengaktualisasikan dirinya,sehingga disukai orang semua orang.
Secermat apapun usaha kita untuk selalu berlaku baik pada siapapun ,selalu akan ada orang yang tidak menyukai kita.
Introspeksi Diri
Ketimbang menyebabkan kemurungan dalam diri,alangkah eloknya bila rasa tidak suka orang kepada kita,dijadikan motivasi untuk sesering mungkin melakukan introspeksi diri.Antara lain mungkin cara kita dalam:
bertutur kata
bahasa tubuh kita yang tidak pas
tulisan atau komentar kita yang kebablasan
penonjolan diri yang berlebihan
dan seterusnya
Minta Maaf Bila Memang Kesalahan Ada Pada Diri Kita
Seandainya,dalam introspeksi diri, kita sadar bahwa tutur kata ataupun komentar kita kebablasan sehingga menyebabkan orang tersinggung maka alangkah eloknya kita menyampaikan permohonan maaf, baik secara terbuka,maupun melalui japri.
Minta maaf yang tulus,bukanlah sebuah aib,melainkan justru menunjukkan kebesaran jiwa .
Kalau Hidup Bisa Dipermudah, Mengapa Dipersulit?
Hidup tanpa beban ,hidup tanpa dendam dan tanpa kebencian sungguh menghadirkan kedamaian yang luar biasa.
Karena hanya hati yang damai, yang dapat merasakan indahnya hidup ini. Karena itu, kalau hidup bisa dipermudah, mengapa dipersulit dengan membiarkan pikiran dan hati kita dicemari oleh rasa suka dan tidak suka?
Renungan di pagi cerah,sambil merasakan nikmatnya secangkir cappucino
Tjiptadinata Effendi
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews