Alumni IAIN Walisongo ini berharap agar semua pendanaan harus dimanfaatkan dengan baik sesuai program prioritas.
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo menyelenggarakan Rapat Kerja membahas zona integritas hingga penguatan tata kelola akademik, keuangan, sarana prasarana, dan kemahasiswaan, 25-27 Juni 2021.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Prof. Dr. Suyitno, M.Ag mengatakan setiap sesuatu mengalami tiga fase, pertumbuhan, perkembangan dan pembuahan. “PTKIN masih banyak yang bergerak di level perkembangan, belum sampai pada level pembuahan”, pada Sabtu (26/6) di Hotel Kintamani Sarangan Magetan.
“Pemimpin perguruan tinggi harus mempunyai mimpi dan mimpinya harus diwujudkan ke dalam dunia nyata, melalui langkah-langkah konkrit, taktis dan strategis”, tegas Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang ini.
Untuk mewujudkan mimpi itu lanjut Suyitno, perubahan-perubahan PTKI perlu mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan, peluang dan tantangan yang dimiliki IAIN Ponorogo.
“Raker kali ini harus merumuskan program yang berbasis analisis starategis untuk meningkatkan mutu dan daya saing IAIN Ponorogo tidak hanya sesama PTKIN bahkan PTUN”, harap Suyitno.
Hal lain yang disampaikan Mantan Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) adalah implementasi kampus merdeka dan merdeka belajar, penguatan moderasi beragama, akreditasi, ma’had al-jamiah, sebagai salah satu sapta program yang di gagasnya.
Rektor IAIN Ponorogo Dr. Evi Muafiah, M.A menerangkan saat ini IAIN Ponorogo memiliki 21 program studi terdiri dari 17 prodi S-1 dan 4 prodi S2. Tersebar di 4 Fakultas, Syariah, Tarbiyah, FUAD dan FEBI. Saat ini memiliki mahasiswa terdaftar 10.443 orang, rata-rata per tahun menerima 3000 mahasiswa.
Evi mengatakan civitas akademika harus menyamakan satu frekwensi untuk membangun institusi dan harus dilakukan dengan keikhlasan dan kesabaran hati. “Mengerjakan sendiri hanyalah mimpi yang tak akan terjadi, namun jika jadi cita-cita bersama maka akan menjadi kenyataan”, katanya.
Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Diktis, Ditjen Pendidikan Islam Ruchman Basori mengatakan kebijakan pengembangan sarana dan prasarana PTKI yang diarahkan untuk mendukung mutu seperti peningkatan akreditasi, jumlah guru besar dan prestasi mahasiswa.
“Insya Alloh tahun anggaran 2022 IAIN Ponorogo akan mendapatkan alokasi pembangunan dari dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), karenanya harus dikelola dengan baik”, terang Ruchman.
Dihadapan pejabat IAIN Ponorogo dari mulai Pimpinan Institut hingga Sekretaris Prodi, Alumni IAIN Walisongo ini berharap agar semua pendanaan harus dimanfaatkan dengan baik sesuai program prioritas.
Nampak hadir Wakil Rektorf I Mukhibat, WR II Agus Purnomo, WR III Aksin Wijaya, Direktur Pascasarjana, Kepala Biro AUAK para Dekan, Ketua Lembaga dan Kepala Pusat, Ketua Prodi, Sekretaris Prodi dan beberapa JFT dan JFU. (RB)
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews