Hellen Keller dan Putri Ariani, dua wanita luar biasa yang selayaknya menjadi suri tauladan bagi kita semua bahwa Allah Yang Maha Kuasa selalu menolong umatNya yang berani berjuang dan tidak berputus asa.
Menyimak Putri Ariani, penyanyi dan pemusik tunanetra yg menjadi tersohor karena mendapatkan "golden buzzer" pada ajang pencari bakat America's Got Talent, saya jadi teringat dengan Hellen Keller. Wanita Amerika kelahiran tahun 1880 ini bukan saja buta tetapi juga tuli.
Sebetulnya dia tidak terlahir buta, tapi pada usia 18 bulan terjangkit mengingitis (radang selaput otak) sehingga menjadi buta dan tuli. Putri Ariani juga waktu lahir tidak buta, tapi karena dia lahir prematur (6 bulan 18 hari) maka dia ditempatkan dalam inkubator. Karena pembuluh darah di retina matanya belum terbentuk sempurna dan kadar oksigen dalam inkubator terlalu tinggi, maka dia mengalami ROP (Retinopathy of Prematurity) yang menyebabkan kebutaan.
Saya terkagum-kagum melihat Putri Ariani begitu trampilnya memainkan smart phone-nya "membaca" komen dari netizens dan mengetik jawaban di layar HP. Begitu lincahnya jari tangannya mengetik tombol huruf di layar HP. Dia juga memanfaatkan kecanggihan teknologi yang bisa mengeluarkan suara dari tulisan yang terpampang di HP.
Bagaimana dengan Hellen Keller belajar membaca di zamannya? Tentu jauh lebih sulit. Anne Sullivan yang menjadi pendamping/mentornya merasakan betapa sulitnya memperkenalkan huruf-huruf kepada Hellen Heller muda. Waktu Anne mau mengajarkan tulisan "water", dia mencelupkan tangan Hellen ke dalam air sembari mengeja "W-A-T-E-R" berulang-ulang. Hellen Keller juga belajar huruf braille. Karena selain buta dia juga tuli, Hellen belajar "mendengar" ucapan seseorang dengan metoda Tadoma yaitu meraba bibir dan getaran tenggorokan si pembicara. Selama hidupnya Hellen Keller menghasikan 14 buku dan menjadi pembicara di seantero dunia.
Hellen Keller dan Putri Ariani, dua wanita luar biasa yang selayaknya menjadi suri tauladan bagi kita semua bahwa Allah Yang Maha Kuasa selalu menolong umatNya yang berani berjuang dan tidak berputus asa.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews