Inilah konsep literasi baru serupa Writing Camp, Festival Penulis, Pameran Buku, dan lainnya, yang semoga dapat meningkatkan tingkat literasi dasar Indonesia.
“Anak-anak ini cepat sekali connect-nya,” ujar Emma dengan penuh semangat. Wajahnya begitu antusias. Matanya tidak lepas dari gerakan puluhan anak-anak SMPN 1 Krayan Tengah, Nunukan, Kaltara.
“Energi mereka bagus sekali,” tambahnya.
Ini kali kedua, Emma memberikan gerakan-gerakan yoganya kepada anak-anak Dayak di pedalaman, dekat perbatasan Indonesia – Malaysia. Sebelumnya, gerakan yoga di tempat duduk, pernah diberikannya kepada remaja dan dewasa di Malinau, Kaltara.
“Ibu, penutupnya jangan terlalu cepat ya. Agak lebih lama…” ujar salah satu peserta. “Iya, ibu. Yang lebih lama…” timpal yang lainnya. Salah satu gerakan yoga penutup diberikan dengan iringan lagu alam. Setiap orang memejamkan mata dalam posisi tubuh terlentang. Dalam hitungan detik, semua anak itu terlelap dalam kondisi gelombang theta yang mendamaikan jiwa. Wajah mereka tenang dan damai penuh kebahagiaan.
Mungkin tak terbayangkan sebelumnya. Anak-anak pedalaman yang biasa menapaki jalan bertanah pergi ke sekolah, bisa mendapatkan pelatihan yoga dari Instruktur Kapha Yoga bersertifikat internasional. Emma adalah pemegang IYT (International Yoga Teacher) dengan 500 jam pelatihan spesialis. Baginya, mind – body – and soul anak-anak itu terasa murni dan memudahkan mereka menyelaraskan gerak tubuh, pikiran, dan jiwa sehingga tercipta harmoni alam sesuai hukumnya.
Batu Ruyud Writing Camp 2022 memberikan beragam pelatihan kepada para warga se-Kecamatan Krayan Tengah. Mulai dari pelatihan menulis buku populer, buku ajar – teks, menulis puisi dan esai, menulis surat, membaca puisi, public speaking, sampai pelatihan yoga.
Mereka yang ikut pelatihan berasal dari beragam latar belakang, selain seluruh siswa SMPN 1 Krayan Tengah yang berjumlah 62 orang.
Selama sepekan, mereka tidak belajar di kelas, tetapi belajar dan bahkan menginap di area Batu Ruyud Writing Camp.
Sebelas kepala desa dan perangkatnya juga ikut serta, plus para pejabat di kecamatan dan kabupaten. Tak ketinggalan para tokoh adat dan tokoh masyarakat juga turut mengikuti pelatihan.
Inilah konsep literasi baru serupa Writing Camp, Festival Penulis, Pameran Buku, dan lainnya, yang semoga dapat meningkatkan tingkat literasi dasar Indonesia. Konsep baru ini lahir dari pedalaman yang terisolasi.
Desa Femilau dan desa Binuang, Kecamatan Krayan Tengah, yang hanya bisa dijangkau dengan pesawat-pesawat kecil dari Tarakan, Tanjung Selor, dan Malinau.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews