Sedekah, jangan kita rusak niatnya dengan berharap kita akan jadi kaya, karena sedekah tak menjadikan kita kaya.
Jangankan teori tentang sedekah bisa bikin membuat kita kaya raya. Teori tentang ibu menyusui bisa membuat sang ibu lebih sehat saja ditentang sama "dokdes" dr. Ryu Hasan karena itu nggak logis.
Kalau kita berikan sesuatu ke yang lain, ya pasti ada yang berkurang dari diri kita. Itu logika sederhananya.
Kalau mau berbuat baik, ya berbuat baik aja. Tak usah berharap imbalan.
Katanya beriman, kok berharap dapat imbalan di dunia?
Jika kita beriman, maka kita percaya ada kehidupan setelah kematian. Jadi kita percaya semua perbuatan kita -baik atau buruk- pasti dibalas oleh Allah.
Lha sedekah kok pengen kaya? Pengen kaya ya bekerja. Pengen banyak uang ya ikhtiar.
Inti ajaran agama dari berbuat baik -termasuk sedekah- adalah keikhlasan. Tanpa keikhlasan, perbuatan baik itu tak ada nilainya di mata Allah. Hangus. Sia-sia.
Coba misalnya harus memilih, Anda yang beriman akan pilih dapat balasan di dunia atau di akhirat? Mau cuma dapat balasan di dunia saja?
Almarhum ibu saya adalah seorang pengusaha kecil yang ahli-sedekah. Luar biasa kalau sedekah. Di akhir hayatnya, kehidupan ekonomi beliau kurang baik.
Namun karena dia bukan orang yang berprinsip sedekah bikin kaya, dia biasa saja menikmati kehidupan akhir hayatnya tanpa mengeluh dan tetap ajarkan anak-anaknya untuk gemar sedekah.
Dalam hidupnya yang sederhana, ibu saya tetap mengajarkan untuk bersedekah kepada anak-anaknya tanpa ada sedikitpun dia "menggugat" Tuhan dengan kondisi ekonominya yang kurang baik saat itu.
Makanya saya tak setuju dengan ulama yang cara dakwahnya menawarkan kekayaan dengan cara sedekah.
Apalagi sedekahnya disalurkan melalui perjuangannya dia sendiri. Sulit saya mencerna bagaimana itu niatnya.
Sedekah adalah kebaikan kita kepada orang lain. Seperti halnya kita membantu orang lain dalam wujud yang lain. Tak usah kita berharap jadi kaya atau imbalan lain.
Berbuat baik, lakukan dengan ikhlas.
Dan kita berbuat baik karena kita orang baik, bukan karena kita rakus.
Sedekah, jangan kita rusak niatnya dengan berharap kita akan jadi kaya, karena sedekah tak menjadikan kita kaya.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews