Benarkah segala sesuatu di atas bumi ini telah dituliskan oleh satu tangan saja, sebagaimana Sang Alkemis Paulo Coelho mempertanyakan?
"Harapan adalah mimpi dari seorang yang terjaga," berkata Aristoteles seolah ia filsuf paling sohor di dunia. Dan sebelum subuh tiba, berdua bersama Chairil Anwar (itu penyair sohor Indonesia), tertidur di angkringan kopi yang 6 jam sebelumnya sudah tutup. Chairil sendiri sempat menuliskan sebaris kata di kertas bungkus rokok, "Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam. Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu,..."
Tapi keduanya tertidur, saudara-saudara! Bagaimana mereka bisa suka pada para pejuang, jika berdua kerjaannya tidur mulu? Hanya karena ini hari Minggu, di mana manusia memilih liburan dan memaksa tuhan terus bekerja tanpa henti?
Tapi mungkin Dr. Seuss (1904 - 1991), benar adanya. "Ketika Anda jatuh cinta," berkata penulis dari AS itu, "kebahagiaan akan membuat Anda sulit tertidur karena kenyataan lebih baik dibandingkan mimpi Anda." Tapi apa cinta tak mengenal waktu? Tak ada istilah masa berlaku, expired date?
Karena setelah perjanjian dibikin, yang ada lebih pada tuntutan tanggungjawab. Dan itu agak menyebalkan karena seolah kewajiban atau beban utang-piutang. Benarkah segala sesuatu di atas bumi ini telah dituliskan oleh satu tangan saja, sebagaimana Sang Alkemis Paulo Coelho mempertanyakan? Embuhlah. Pada dedaunan pagi berembun, kau akan lihat, ketika sinar matahari membiaskan cintanya. Daun-daun pun seolah menguap.
Ritual butir-butir air bersujud perlahan. Kemudian melayang tipis-tipis. Samar. Menuju langit. Menjadikannya rindu-dendam.
Dan dari satu kesalahan ke kesalahan lain, manusia menemukan kebenaran, ujar Freud dengan suara terbata-bata. Bau alkohol menyembul dari sebelahnya. Entah siapa yang di sebelahnya. Yang pasti bukan Sutardji, karena sudah lama berhenti minum air api, yang menyebabkan jantungnya berdegap-degup.
Toh pada akhirnya ia tak mampu membebaskan kata dari makna, cinta dari dusta, beda dari sama, kadrun dari buzer. Marilah kita berkhidmat, sebelum penjual gudeg-bubur di pojok pasar kehabisan pembeli; Man knows much more than he understands, sebagaimana ditulis oleh seorang psikiater bernama Alfred Adler. Manusia tahu jauh lebih banyak daripada yang dia pahami.
Seperti bunyi pepatah, tahu jauh lebih banyak apa yang dinyanyikan Leo Kristi, atau Chrisye, Slank, Rhoma Irama, tetapi tidak memahami maknanya. Seperti syair lagu campursari yang ganjen dari marhum Mantous. "Pak Kemis laire dina Rebo, ndisik ngemis saiki tetep ngemis,..." Metharming with love.
Sunardian Wirodono
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews