Kegiatan ini mengambil tema Standing Strong Looking Forward dengan pembicara utama Dra. Jaleswari Pramodharwardani.
“Sebagai warga GPdI di luar negeri, saya mensyukuri gereja ini tetap berdiri selama 100 tahun dan kami tetap berusaha menjadi berkat bagi bangsa sesuai dengan visi misi Pak Presiden Jokowi serta optimis memandang ke depan,” jelas Pdt. Jeamly Ticoalu, Ketua Panitia HUT 30th GPdI USA.
Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) pada tahun ini menjejak di usia 100 tahun sekaligus GPdI di USA memasuki usia 30 tahun. Dengan adanya dua peristiwa penting ini, warga GPdI domisili USA berinisiatif mengadakan rangkaian acara demi memperingatinya.
Pdt. Jeamly Ticoalu mengatakan kegiatan pertama dalam rangka merayakan momen spesial ini, mereka menyelenggarakan webinar sedunia yang mengundang seluruh masyarakat umum khususnya GPdI di mana pun berada.
Acara yang dikemas serba bahasa Indonesia ini telah dilaksanakan pada tanggal 30 April 2021 waktu USA atau 1 Mei 2021 waktu Indonesia, webinar disiarkan secara langsung di kanal GPdI USA Reg 1 dan media sosial GPdI Region 1 USA diikuti ribuan akun saat itu.
Webinar GPdI sedunia ini yang didukung penuh oleh majelis daerah GPdI Region 1 USA diawali dengan video pembukaan sejarah GPdI yang telah diketahui masyarakat umum dan sejarah GPdI masuk USA yang diceritakan oleh sang pelopor itu sendiri, Pdt. Johannes Albert Ticoalu didampingi istri.
Selanjutnya diikuti dengan doa sekaligus ucapan selamat datang dari Ketua Majelis Daerah GPdI Region 1 USA, Pdt. Polke Koyongian.
Kegiatan ini mengambil tema Standing Strong Looking Forward dengan pembicara utama Dra. Jaleswari Pramodharwardani, M. Hum, Deputi V Kantor Staf Presiden Republik Indonesia dimulai pukul 8 pagi WIB. Dra Jaleswari memaparkan bagaimana kemajuan yang pemerintah Presiden Jokowi yang telah dicapai saat ini. Jaleswari mengingatkan pidato arahan presiden kepada diaspora Indonesia juga memaparkan apa saja yang bisa dilakukan oleh mereka ke depan mengingat peserta yang hadir tersebar di berbagai negara.
Narasumber selanjutnya Pdt. Balompapueng, MBA, Ketua PGPI Pusat dan Ketua PGPI Jakarta membahas peranan gereja di era digital. Dilanjutkan oleh Pdt. Daniel Peterson, Dosen Sekolah Alkitab memaparkan bagaimana gereja yang menjangkau generasi X, Y, dan Z dengan efektif mendapatkan respon positif dari salah satu peserta yang adalah pendeta mengatakan langsung kepada panitia bahwa hal ini sangat bermanfaat untuk bekal pelayanan dia selanjutnya.
Paparan dari Pdt. Dr. Elia Tambunan, S.Th, M.Pd, Dosen sekolah alkitab mengenai bedah sejarah GPdI banyak mendapatkan pertanyaan dari peserta karena Pdt. Elia mengungkapkan sejarah dari sisi berbeda. Nara sumber terakhir Prof. Dr. Alan F. Koropitan, S. Pi, M. Si, Tenaga Ahli Utama, Kantor Staf Presiden sekaligus pengurus departemen lidbang majelis pusat GPdI mengambil judul bagaimana GPdI dilihat dari sudut pandang politik sosial dan budaya.
Acara webinar yang dimoderatori oleh 3 orang, Ketua Panitia Pdt. Jeamly Ticoalu, Sekretaris Pdt. Robinson Tulenan, dan Bendahara Pdt. Seifi Mawuntu memiliki durasi 4 jam lebih.
Ada berbagai sambutan ditampilkan dalam acara ini, antara lain Irjen Pol (Purn) Dr. Ronny Sompie, SH, MH, Dirjen Imigrasi 2015-2020 sekaligus Ketum Kerukunan Keluarga Kawanua serta Pdt. Dr. Johny W. Weol, M. Div, MM, M. Th, Ketua Umum Majelis Pusat GPdI.
“Harapan ke depan diadakan webinar ini, semoga webinar ini bisa diadakan kembali untuk mengedukasi warga GPdI dan para gembala,” jelas Pdt. Jeamly.
Sebelum para moderator menutup webinar, mereka mengingatkan bahwa akan ada rangkaian lanjutan acara pada tanggal 7 dan 8 Mei 2021 waktu USA. Yaitu mereka menyelenggarakan gathering diisi dengan berbagai kegiatan seperti Talk Show “Jejak 30 Tahun GPdI USA” yang akan melibatkan pelopor GPdI USA, pimpinan Majelis Daerah GPdI USA Region 1 dan Region 2 serta menghadirkan pimpinan Gereja Bethel Temple, Pdt. Robert Brodland bersama Pdt. Daniel Peterson dimana GPdI bermula dari gereja ini.
Selain itu akan ada seminar dan KKR yang akan dimeriahkan parade budaya Indonesia dilakukan oleh para hamba Tuhan yang hadir di sana. Acara ini akan disiarkan langsung di media sosial dan kanal panitia.
Pdt Jeamly menegaskan bahwa acara gathering ini akan dilaksanakan sesuai prokes yang berlaku. Ketua panitia mengharapkan akan antusiasme masyarakat hadir secara daring dan luring.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews