Hal yang paling penting saat ini adalah menjaga kesehatan dan keselamatan dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan demi kepentingan bersama khususnya demi keluarga.
"Menjaga kesehatan dan keselamatan dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan demi kepentingan bersama khususnya keluarga dalam menjalankan profesi menjadi prioriltas. Selain itu, pers diharapkan terus memberitakan hal yang berbobot seputar Covid-19, namun kritik terhadap pemerintah juga perlu dilakukan asal tidak berlebihan"tutur anggota Dewan Pers, Agus Sudibyo, Kamis (27/8).
Selanjutnya Dewan Pers Berharap pemerintah segera melakukan langkah konkret untuk menyelamatkan industri media sebagai pilar keempat demokrasi sekaligus institusi bisnis yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi Covid19.
“Dewan Pers berusaha meyakinkan pemerintah untuk segera membantu industri pers yang terdampak Covid19. Kondisi pers saat ini sangat berat, jika tidak diselamatkan akan terjadi PHK. [bulan] Agustus menjadi titik kritis,” ungkap, Agus Sudibyo,
Harapan tersebut disampaikankan dalam ajang seri diskusi virtual Forum PWI Jaya bertajuk “Peran Jurnalisme Membangun Optimisme Masyarakat Di Era Adaptasi Kebiasaan Baru” yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia DKI Jaya (PWI Jaya) dengan dukungan Uzone.id.
Sejauh ini media berkontribusi positif dalam konteks pandemi. Mungkin menjelang Oktober, di masa Pilkada serentak akan ada sejumlah media yang menyajikan pemberitaan yang condong pada sikap tertentu,” sambung Agus.
Selain Agus Sudibyo acara ini juga dihadiri oleh dua pembicara PWI Jaya yakni Irmanto, Wakil Bidang Organisasi PWI Jaya dan Budi Nugraha, kandidat Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Sahid, Jakarta.
Dalam kesempatannya, dua pembicara dari PWI Jaya menegaskan pekerja pers wajib memperhatikan dan menjalankan langkah untuk melindungi wartawan sebagai garda terdepan mencari dan menyusun informasi bagi masyarakat.
“Pers dalam kondisi saat ini, dengan kapasitasnya harus memperhatikan langkah-langkah melindungi wartawan dalam mencari berita, menyusun dan menyajikan berita yang sesuai kaidah jurnalistik sekaligus memupuk optimisme,” tutur Budi Nugraha.
Era Adaptasi Baru
Budi Nugraha mengingatkan peranan media massa sangat berpengaruh dalam memberikan edukasi bagi masyarakat karena media sebagai sumber informasi yang aktual diharapkan bisa membangun opini masyarakat untuk tetap menjaga jarak dalam bersosialisasi.
“Media sebagai agen perubahan harus giat mensosialisasikan kebiasaan baru bagi masyarakat sehingga masyarakat membiasakan diri meskipun awalnya awam. Hal ini harus terus menerus disuarakan oleh media,” ujarnya.
Tidak bisa dimungkiri, lanjutnya, insan media massa sebagai pekerja profesional juga turut mengkhawatirkan sikap sebagian masyarakat yang masih terkesan kurang peduli dengan situasi pandemi COVID-19.
Senada dengan hal tersebut, Irmanto menuturkan adaptasi kebiasaan baru ini bisa disikapi masyarakat dengan melakukan aktivitas seperti biasa tetapi harus mengikuti dan menjalankan protokol kesehatan yang ditetapkan. “Artinya kita dapat melakukan aktivitas seperti sebelum adanya virus ini tetapi dengan cara yang baru dan sedikit berbeda dimana harus menghindari penularan COVID serta menjaga imunitas tubuh.”
Para pembicara kegiatan ini menyoroti banyak hal yang berubah dengan situasi COVID-19 dan era adaptasi kebiasaan baru ini. Kegiatan banyak yang dikurangi sebagai upaya mencegah penularan virus corona. Kebijakan ini turut mempengaruhi cara kerja wartawan dalam mencari berita.
Irmanto mengingatkan dalam kondisi saat ini wartawan seharusnya memperhatikan langkah-langkah dalam memperoleh informasi secara aman di tengah pandemi Covid. “Dengan adanya teknologi saat ini, proses pencarian informasi dapat dilakukan dengan tetap memperhatikan keamanan diri.”
Dia tidak menampik wartawan dituntut mencari berita namun dengan tetap mentaati protokol kesehatan, dan didukung dengan teknologi yang memadai mulai dari work from home (WFH), absen digital, hingga penerapan gaya hidup sehat di masa new normal ini.
Forum PWI Jaya berlangsung selama dua jam diikuti peserta dengan antusias yang menanyakan berbagai hal terkait berbagai kebijakan pemerintah yang telah berupaya keras mengatasi pandemi Covid19 dan upaya media massa dalam menjalankan tugas dan fungsinya di era adaptasi kebiasaan baru.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews