Karena sekarang teknologi berkembang sehingga ada sabun, ada hand sanitizer, kita gunakan itu sesuai protokol yang ada untuk melawan virus corona.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah wa syukurillah, hari ini Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengizinkan kita untuk menjalani bulan Ramadan hingga hari ketujuh. Semoga semangat ibadah dan takwa kita tetap terjaga meski dalam situasi pandemi, dan semoga Allah berikan kita kesempatan untuk menyelesaikan bulan Ramadan ini, juga agar kita bisa berjumpa lagi dengan Ramadan di tahun-tahun berikutnya.
Tak lupa marilah kita berselawat kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa Sallam, dan moga-mogalah kita termasuk orang-orang yang beruntung mendapatkan syafaat beliau di yaumul qiyamah kelak, aamiin ya rabbal alamin.
Mohon maaf sebelumnya bahwa kemarin terjadi kesalahan hitung jumlah kultum, ternyata sampai dengan kemarin sudah enam kultum yang temanya berkaitan dengan COVID-19. Ya sudah, sekalian ditambah lagi jadi ini yang ketujuh, baru setelah ini ganti topik kultum yang lain.
Apakah tujuan kita berpuasa? Anak SD saja pasti tahu bahwa Allah telah berfirman dalam Al Baqarah ayat 183, ya ayyuhal ladzina amanu kutiba alaikumus shiyamu kama kutiba alalladzina min qablikum la’allakum tattaqun. Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu BERTAKWA. Tujuan kita berpuasa, adalah TAKWA.
Apakah takwa itu? Orang sering mendefinisikan takwa sebagai mematuhi segala perintah-Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya. Definisi dasar ini, menurut Kang Hasanudin Abdurakhman, masih merupakan kulit terluar takwa. Di dalam ini terdapat ruang bebas/mubah, yang mana pilihan-pilihan kita akan menentukan masa depan kita.
Contoh paling sederhana, kita berpuasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Begitu fajar terbit, tepat waktu kita berhenti makan dan minum. Begitu matahari terbenam, tepat waktu kita langsung mulai makan dan minum. Perintah Allah di sini adalah berpuasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari, kita patuhi itu kita bertakwa, secara kulit luar.
Nah, ketika kita melihat lagi, di sini terdapat nilai penting: KEDISIPLINAN. Kita disiplin saat puasa, mengenai kapan kita mulai makan dan kapan kita berhenti makan, ini kulit luar.
Di ruang bebas, seharusnya kita tunjukkan takwa kita dengan menerapkan disiplin ini dalam kehidupan sehari-hari. Sederhana saja, janji bertemu jam berapa, ya jam segitu harus dipenuhi. Menjalankan acara, mulai jam 08.00 ya jam 08.00 harus mulai.
Banyak perintah Allah yang sebenarnya merupakan ‘kulit luar’, dan pelaksanaannya sangat kompleks mengikuti perkembangan zaman. Sebenarnya, pandemi COVID-19 ini menunjukkan apakah takwa kita ini sudah benar-benar kita dalami, atau hanya kulit luarnya saja?
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda, annadhofatu minal iman. Kebersihan sebagian dari iman. Yang takwanya hanya kulit luar, memahami ini dengan menjalankan sesuai yang dijalankan Rasulullah, hanya wudhu, mandi sebatas menyiram air. Kalau kita pahami hadist ini lebih dalam, intinya adalah menjaga kebersihan.
Karena sekarang teknologi berkembang sehingga ada sabun, ada hand sanitizer, kita gunakan itu sesuai protokol yang ada untuk melawan virus corona. Cuci tangan pakai sabun/hand sanitizer dengan tujuh langkah, mandi dengan menggunakan sabun.
Allah firmankan kepada kita, taati ulil amri. Ulil amri tidak melarang kita beribadah, hanya meminta kita beribadah di rumah saja demi mengurangi risiko tertular virus corona. Nah, apakah kita sudah menaati ulil amri kita? Jangan-jangan kita malah masih jadi golongan yang maido wae dan tidak taat, yang malah kita membahayakan masyarakat banyak.
Semoga Allah berikan kepada kita kemampuan untuk bertakwa secara mendalam. Tidak hanya melaksanakan perintah Allah secara literal, namun mengambil nilai-nilai yang ada di dalamnya dan melaksanakannya di kehidupan sehari-hari. Dan semoga Allah kuatkan hati kita untuk bertakwa, sehingga ketakwaan ini akan membantu kita melawan virus corona.
Wallahu a’lam, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews