Ada teman dosen saya disolo yang bercerita kepada saya : Dia dulu pernah mempunyai mahasiswa yang dulu pernah dia didik dan bimbing mengajar dari mahasiswa baru hingga lulus dikampus XXX. Selama dikampus, teman saya selalu mengajari mahasiswanya tersebut tentang adab ilmu skill dan kepedulian terhadap pasien.
Waktu berjalan ternyata keluarganya dosen teman saya menjalani rawat inap di bangsal Rumah Sakit besar dikota solo dan kebetulan ternyata ada mantan mahasiswa bernama X tersebut bekerja dibangsal RS tersebut, ketika mahasiswa X tersebut melihat dosennya tiba - tiba dia menghindar menutup mukanya. Ketika lewat dicounter perawat disapa pura - pura telepon. Ketika dosen saya bertanya kepada kepala ruang bangsal Rumah Sakit tersebut ternyata benar alumni kampus teman saya tersebut dan namanya juga sama.
Ketika operan jaga dilakukan didepan bed pasien keluarga teman dosen saya, mantan mahasiswa tsb seolah tidak kenal padahal dosen dia sendiri. Kemudian setelah selesai tugaspun tidak menghampiri atau minimal menyapa, jarak counter perawat dan kamar bangsalpun tidak begitu jauh hanya beberapa langkah sampai. Kalaupun tidak kenal tidak mungkin karena selama dikampus intens baik pembelajaran dikelas, treatrikal, PMB dll.
Sontak teman dosen saya dalam hati berkata ternyata selama ini dia gagal sebagai dosen mendidik mahasiswanya tentang adab. Kalaupun baru sibuk selama bertugas, baiknya selesai tugas menghampiri atau minimal menyapa salaman seperti ketika berjumpa dengan teman tapi ternyata seolah - olah tidak kenal sama sekali serta menghindar. Kalaupun diniatkan untuk menjenguk malah akan mendapat pahala lebih.
Kejadian ini bisa sebagai pembelajaran untuk diri saya sendiri mengajarkan pada mahasiswa bahwa adab lebih utama daripada ilmu. Dalam Islam mengajarkan Belajarlah hormat kepada Guru kalian baik dari TK,SD, SMP, SMA, sampai perguruan tinggi. Insya Allah guru kalian atau dosen kalian tidak gila hormat kok, kalaupun membalas sapa atau disapa itupun sudah lebih dari cukup. Apalagi dosen kalian mondok ditempat kalian bekerja satu ruangan. Ketika kesombongan sudah ada pada dirimu maka kalian seperti menggali lubang kubur kalian sendiri, kalau tidak percaya silahkan dipraktekkan tinggal menunggu waktu. Semoga saya sendiri dan mahasiswa baru saya ke depan terhindar dari sifat sifat seperti itu. Aamiin.
Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji menyampaikan Adab merupakan salah satu faktor penting bagi para mahasiswa sebagai penuntut ilmu yang sedang meniti jalan menuju sukses mulia. Sukses ketika menempuh studi, sehingga dapat menyelesaikannya dengan prestasi terbaik. Hingga meraih sukses sejati dalam tahapan-tahapan kehidupan berikutnya. *Red
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews