Ada tetangga agak jauh waktu di Balikpapan yang kerjanya cuma merepotkan saya saja kalau ia datang ke rumah. Ia tidak pernah menawarkan bantuan bagi saya tapi justru merongrong.
Mana yang lebih penting: beragama Islam (menjadi muslim) atau berakhlak atau berprilaku islami?
Pikirkan baik-baik sebelum menjawab. Saya memikirkan ini cukup lama dan tiba pada sebuah kesimpulan. Tapi kesimpulan ini akan saya sampaikan nanti setelah Anda memikirkannya juga.
Kalau saya suka dengan pemikiran Anda yang otentik saya akan beri hadiah buku.
Saya beri ilustrasi ya. Dulu saya pernah punya tetangga pendeta waktu di Bontang.
Orangnya baik sekali. Kalau anak saya nangis gak berhenti ia akan datang dan menanyakan apakah anak saya baik-baik saja, jika sakit apa perlu diantar ke RS (ia dapat fasilitas mobil dari perusahaan dan saya tidak).
Katanya bangunkan saja ia jika kami perlu bantuan kapan saja. Kalau cucian istri saya beterbangan karena tertiup angin maka ia akan mengumpulkannya dan meletakkannya di keranjang cucian kami. Pokoknya Pak Pendeta ini asyik banget sebagai tetangga.
Setelah pindah rumah yang lebih besar saya bertetangga dengan orang Batak muslim yang luar biasa halusnya perangainya. Saya sampai meragukan 'kebatakannya' saking lembutnya ia. Namanya Amir Harahap dan kini bekerja di Pertamina, Jakarta (sekarang mungkin sudah pensiun).
Amir Harahap ini juga tetangga yang sangat baik. Ketika ia dapat tugas ke Paris kami dioleh-olehinya miniatur Menara Eiffel yang cantik. Itu menara Eiffel pertama yang kami miliki. Kami selalu merindukan tetangga Batak kami yang lembut dan baik hati tersebut.
Sebaliknya, ada tetangga agak jauh waktu di Balikpapan yang kerjanya cuma merepotkan saya saja kalau ia datang ke rumah. Ia tidak pernah menawarkan bantuan bagi saya tapi justru merongrong. Dia seorang muslim.
Tentu saja saya lebih suka punya tetangga seperti Pak Pendeta dan Lai Amir Harahap dan berharap tidak perlu berdekatan dengan kenalan yang meski muslim tapi lebih banyak mendatangkan kemudharatan bagi orang-orang disekitarnya.
Tapi itu kan pendapat saya. Ada juga sih yang lebih suka sebaliknya. Ya, silakan saja.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews